Jumat, 26 Desember 2008

“PERSELINGKUHAN ANTARA LEMBAGA SURVEI DAN KONSULTAN POLITIK”


Employees of the Center must avoid conflicts of interest or the appearance of conflicts of interest. They should never engage in any activity that might compromise or appear to compromise the Center's credibility or its reputation for independence or impartiality. All employees are required to seek prior approval from a supervisor before engaging in any activity that may be deemed a potential conflict of interest, including membership in groups, boards and associations that may call into question the Center's credibility or its reputation for impartiality. (Pew Research Center Code of Ethics on Conflicts of Interest)


Iklan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada 16 Desember 2008 yang menegaskan bahwa “Di Negara Demokrasi Lembaga Survei (Peneliti/Pollster) dapat merangkap sebagai Konsultan Politik” sungguh sangat provokatif. Siapa sebenarnya yang ingin diprovokasi? Para calon klien? Para pesaing? Atau lembaga semacam KPU dan pemerintah?
Setelah saya membuka dua situs Pew Research Center dan Rasmussen, jelas kiranya bahwa Komunikasi Politik hanya atau terutama mengakui Pollster ini dibanding Campaign Pollster semacam LSI milik Denny J.A. Begitu banyak macam poling yang telah dilakukan Pew Research Center dan Rasmussen yang menurut saya sangat independen, atas inisiatif sendiri, dan bukan pesanan partai atau kandidat. Rasmussen terakhir (22/12) membuat poling tentang dinasti politik di AS, di mana 47% mengaku khawatir. Sementara Pew Research Center mensurvei tingkat kepercayaan publik atas transisi dari Bush ke Obama (23/12). Penjelasan tentang kebijakan Obama (72% disetujui), Pemilihan kabinet (71% disetujui), Banyaknya orang-orang di zaman Clinton (63% bagus).
Seperti kita ketahui, di negeri-negeri yang menganut sistem demokratis, metode survei digunakan untuk mengetahui pendapat publik. Atas dasar asumsi, pendapat publik amat penting bagi pembuat kebijakan, berbagai teknik canggih telah dikembangkan para ilmuwan politik. Studi tentang pendapat umum di Amerika Serikat (AS) telah mengalami perkembangan pesat sejak 1950-an, terutama untuk mengetahui sikap dan preferensi politik masyarakat umum. Pada era 1970-an, metode ini kian populer untuk mengetahui bagaimana pengaruh kebijakan publik terhadap pendapat umum atau sebaliknya, bagaimana pendapat umum memengaruhi kebijakan publik.
Selain munculnya lembaga pengumpul jajak pendapat, marak pula kehadiran konsultan politik. Seorang konsultan politik adalah seorang profesional kampanye yang terlibat dalam pemberian nasihat dan jasa-jasa kepada para kontestan pemilu, baik berupa jajak pendapat, produksi, dan penciptaan media. Di sinilah kadang konflik interes terjadi, bisa seorang pollster sekaligus konsultan politik.
Fenomena konsultan politik seperti di AS ini juga telah merambah ke tanah air, terutama sejak diterapkannya sistem pemilihan presiden secara langsung pada 2004. Setelah itu, sejak 2005 ketika pemilihan kepala daerah juga dilakukan secara langsung, ‘industri’ tim sukses dan survei ini kian marak.
Konsultan politik harus bersikap profesional dan bersikap jujur tentang aneka kelemahan dari survei yang dilakukan atau dilakukan pihak lain. Mereka juga harus mau bersikap jujur untuk memberitahukan siapa yang mensponsorisurvei dan jajak pendapat yang mereka lakukan. Di AS misalnya, salah satu kode etik yang disepakati melalui Asosiasi Amerika untuk Penelitian Pendapat Publik (American Association for Public Opinion Reserarch) telah mencantumkan keharusan bagi lembaga yang melakukan penelitian pendapat publik. Konsultan politik yang profesional adalah yang mampu mengantarkan kliennya ke tujuan dengan cara-cara yang cerdas, bermartabat, dan efisien.
Kembali soal iklan LSI di atas, tampaknya ini merupakan bagian dari upaya Denny J.A. ingin menguasai pasar pollster dan konsultan politik di Indonesia untuk mencapai rekor dunia. Entah apanya yang paling di dunia.
Dalam setahun terakhir ini banyak survei politik dilakukan lembaga yang sudah dikenal masyarakat seperti Lembaga Survei Indonesia (LSI), Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan Indo Barometer. Siapakah mereka itu?
Uniknya, ketiga lembaga ini dahulu berasal dari satu institusi yang sama di bawah Denny JA, yaitu Lembaga Survei Indonesia. Dalam perjalanannya, Syaiful Mujani mengundurkan diri dari LSI dan membentuk LSI baru dengan nama yang sama yaitu Lembaga Survei Indonesia, sedangkan Denny JA dan M. Qodari tetap di LSI dengan nama baru Lingkaran Survei Indonesia, baru kemudian M. Qodari pecah kongsi dengan Denny J.A dan kemudian membentuk Indo Barometer.
LSI Syaiful Mujani dan Indo Barometer M Qodari tampaknya memilih di jalur yang memisahkan antara pollster dengan konsultan politik. Hali itu diyakini akan lebih menghasilkan survei yang akurat dan kredibel. Sementara Denny J.A berpendapat lain. Sah-saja bila lembaga survei bergerak sekaligus konsultan politik partai, kandidat Presiden atau berbagai kandidat dalam Pilkada. Di AS pun sejak 1970-an konsultan politik yang sekaligus melakukan survei tumbuh bak jamur di musim hujan, yang berdampak negatif bagi fungsi mesin partai karena digantikan para konsultan politik profesional.
Nah bagaimana dengan kita? Saya jelas mendukung sikap seperti LSI Syaiful Mujani dan Indo Barometer M. Qodari. Bagaimana pun, demi profesionalitas, kita harus memisahkan antara pekerjaan pollster dengan konsultan politik. Jika kita bekerja dengan kode etik yang jelas, seperti dokter, pengacara atau wartawan, maka profesionalitas kita juga akan terjaga.

Yogyakarta, 23 Desember 2008
TRI AGUS SUSANTO

Minggu, 21 Desember 2008

"It's About Love, Hate, And Everything Between"



Jakarta 25 April 2007
21:00 wib.

Sudah 2 bulan ini aku melakukan pe-de kate dengannya Meski selama 2 bulan itu pula di tempat AG pada bulan agustus tahun lalu saya merasa seperti tersentak seolah ada ribuan kilo volt listrik yang mengalir di segenap tubuhku…I fall in love in the first sight. Akhirnya dengan segala usaha dan upaya akhirnya aku bisa memperoleh no HP nya itupun 3 bulan kemudian baru AG mau ngasih setelah sebelumnya 3 kali permintaanku ditolak. Namun berkat startegi memeras dan memelas akhirnya aku bisa dapat no HP nya. Pada awalanya ketika pertama kali aku sms dia ajak kenalan, tanggapannya begitu dingin namun seiring dengan waktu, sikapnya mulai melunak dan mulai membuka diri. Selama bulan ini kami hanya berhubungan lewat SMS, menelponpun aku belum begitu berani, ada macam – macam ketakutan yang mengahntui, takut kagok lah, takut tiba tiba gak bisa ngemeng, takut pulsa membengkak, takut ini, takut itu dan sejuta ketakutan lainnya…


26 April 2007
21:00 wib
Hi…teman aku SY ..aku ganti nomor yah jadi no hp ku yang kemarin gak aku pake lagi, jadi kalo mau hubungi aku ke nomor ini aja yah thanks…
From : +6281387611XXX
20:08 26/04-07


Sebait sms dari SY yang mengkabarkan dirinya telah berganti nomor, dari Im3 menjadi simpati Telkomsel …seru neh kalo gini jadinya aku bisa lebih mudah dan murah kalau ingin meneleponnya karena berasal dari operator yang sama jadi bisa memanfaatkan fasilitas TTM (telpon tengah malam) salah satu fasilitas yang ditawarkan oleh simpati sehingga menelepon pada jam jam tertentu asalkan dari operator yang sama bisa jauh lebih murah. …
I JUST CALL TO SAY I LOVE U…



29 April 2007
23:30 wib
Aku selalu mendambakan hidup yang tenang di tempat yang sunyi dan berbuat bagi sesama. Mengerjakan sesuatu yang bermanfaat kemudian mengisi waktu luang dengan mendengarkan music dari alam. Dan puncak dari semua kebahagiaan itu adalah hidup di samping SY dan membentuk keluarga ang bahagia.
Aku ingin cinta yang mengendalikan hidup bukan hidup yang mengendalikan cinta. Aku ingin menyusun hidupku menjadi sebuah kisah cinta yang bahagia, sekali aku mencinta aku harus mendapatkannya
NEVER SURRENDER


2 Mei 2007
Jakarta 23:00 wib
Segala sesuatunya menjadi serba tidak jelas, keadaan kantor lagi muram, para direksi tidak berani angkat bicara mengenai apa sebenarnya yang dialami oleh perusahaan yang tahun lalu sempat Berjaya ini, apakah dia akan bangkrut ataun hanya sekedar guncangan sesat saja namun dengan bagaimanapun dalam keadaan seperti ini aku harus segera menginstruksikan kepada para bawahan di Divisi ku untuk mulai mengencangkan ikat pinggang, berjaga jaga apabila sewaktu waktu akan ada yang dirumahkan atau di PHK dan masih banyak kemungkinan buruk lainnya, aku sendiri mulai melempar lamaran ke mana mana.
03 mei 2007
22:00 wib
LONELY IM MR. LONELY I HAVE NO BODY…

04 Mei 2007
TAK PERLU RISAU ANAK MUDA, HIDUP TAK SEKEJAM YANG KAU BAYANGKAN
-Kata seorang teman bernama FM”

06 Mei 2007
13:00 Wib
Aku menelepon SY, dia lagi berada di Surabaya, pembicaraan berjalan agak kaku, ku kira baik aku sendiri maupun dia kurang menikmati percakapan. Mungkin karena factor kami belum pernah bertemu saja sehingga kurang akrab, atau mungkin factor aku nya yang terlalu terbebani, yah terbebani oleh sejuta perasaan yang tidak menentu, antara ingin mengatakan atau tidak, yah aku sangat ingin mengatakan kalau aku begitu menginginkannya namun sangat tidak mungkin dengan kondisi kami saat ini, bisa saja saya dikatakan gila kalau mengatakan itu secepat ini.

22 Mei 2007
Jakarta 23 : 00 WIB
I feel alone and Desperate…
…ada ruang hampa di hati berharap terisi…
Ternyata seoarang lelaki tegarpun tak kuasa bertahan menanggung sepi..
Betapa kubutuh wanita setia bersandar di dada..
(Ruang Hampa :”Katon Bagaskara” )



Aku merasa seperti ada yang kurang dari diriku aku butuh seorang perempuan yang bersedia menerimaku apa adanya bukan ada apanya..Perempuan yang ketika aku memandangnya aku menemukan kedamaian darinya…Perempuan yang selalu membuat rindu untuk pulang setelah bepergian..Perempuan yang bukan hanya bersedia menampung spermaku, tapi juga mau menampung segala keluh kesahku..Perempuan yang tidak hanya mau melahirkan anak2ku namun ia juga mau menajdi madrasah bagi mereka..Perempuan yang baik bagiku dan aku baik baginya…Perempuan yang bisa terus memaksaku untuk memperbaiki hidup..Perempuan yang dengannya, dapat berlari bersama menuju Tuhan dan menyentuh wajah Ilahi..Aku berharap hal tersebut ada pada SY paling tidak beberapa point saja deh

23 MEI 2007
Jakarta 21: WIB
Cuman satu hal yang membuatku senang hari ini yaitu mengobrol 10 menit via telepon dengan SY..selebihnya kejadian hari ini benar benar membuatku ingin berteriak I HATE MY SELF… Bagaimana tidak, setelah mengoprek komputerku di kantor tiba tiba saja Hardis ku mati total sehingga lenyaplah file file penting di dalamnya, sepertiny ada kesalahan prosedur sewaktu aku hendak mengawinkan hardisk.
Kejadian lain yang membuat jengkel adalah begitu sampe di rumah ternyata kunci yang yang juga bisa berfungsi sebagai obeng ketinggalan di dalam CPU computer, mau tidak mau aku untuk bisa masuk ke halaman rumah aku harus memanjat pagar yang tinggi (untung saja tidak ada yang teriak maling) dan duduk di teras yang gelap berbagi darah dengan nyamuk sembari menunggu orang orang pada pulang membawa kunci, untunglah SY mau menemaniku lewat sms jadinya kedongkolan ku bisa sedikit diminimalisir..
I CAN WAIT FORVER IF U SAY U’LL BE THERE TO (Air Suply)
29 mei 2007
Jakarta 19:00 WIB




Tuhan Maha Baik, dia selalu tahu apa yang dibtuhkan buat hambanya, padahal aku sebenarnya sudah benar benar terpojok dalam urusan financial, yang diakibatkan gaji berbulan bulan belum dibayar..namun selalu ada kemudahan di tengah kesulitan, setelah lama tidak pernah berhubungan dengan Om Agus tiba tiba saja dia menelpon dan menawarkan untuk turut serta terlibat dalam project pembuatan Iklan TVC Taman Buah Mekarsari dengan Kontrak per-hari yang cukup lumayan buat orang yang lagi linglung mencari sumber pundi pundi baru seperti diriku ini…



3 Juni 2007

Saya udah coba buat ngertiin semua…tapi tetap saja gak bisa..dan sekarang saya mesti bilang ke kamu kalau itu dah nyakitin saya..saya mau nangis karena itu semua…From : Rara
22 : 15 03/ 06-07

Ra..maafkanlah kalau kamu memang sempat kuajak terbang tinggi dan membiarkanmu terhempas sendirian tak ada maksud seperti itu…dari kemarin aku tuh feel nothing ke kamu..dan gak ada bedanya dengan sekarang..please don’t make me feel like a fool..
Sent To : Rara
Sending date 3/06/2007 status delivered
Delivery Time 3/06/2007 22:45



Juni 2007
Kantor Jakarta 15:00 WIB

Okt datang ke kantor dengan wajah panic, ia sedang kesulitan mencari pinjaman dana untuk biaya cesar istrinya, yang nota bene masih kurang 3 juta, tanpa pikir panjang lagi ku keluarkan semua uang yang ada di dalam kantongku yang baru saja kuterima dari mas Agus padahal sebenarnya itu adalah biaya hidupku selama sebulan. Tapi mau bagaimana lagi, saya rasa dia lebih membutuhkannya toh saya bisa mencari lagi atau berutang ala kadarnya kepada teman. Saya cuman berusaha untuk ber-empaty bisa saja apa yang dialami oleh Okt bisa saja suatu hari juga akan kualami dan bagaimana rasanya jika di saat saat tersebut orang orang yang kita anggap dekat tidak member pertolongan, saya dengan Okt sebenarnya tidak begitu dekat, hanya kenal namun jarang melewati berbagai hal secara bersama sama.

6 Juni 2007
NO BODY KNOWS MY SORROW
TO SY I GIVE OF MY LOVE TO HER
SHE DOES’NT KNOW IF I LOVE HER

13 Juni 2007
12:00 WIB
Bagaimana harus kuungkap pengakuan ini “ AKU JATUH CINTA BERULANG KALI PADA MATAMU” Danau Di tepi hutan di negeri ajaib Tapi cinta bukan sekotak popok kertas atau 99 sayap burung Avatar yang terbakar…cinta barangkali kegagapanku untuk mengakui “AKU CINTA BERULANG KALI PADA MATAMU” sebuah Telaga di dalam Hutan tempat bertemu semua musim…


Akhirnya kuungkap sebait kata cinta yang cukup manis menurutku kepada SY…kata cinta yang kurangkai sedemikian lama…meski hanya lewat sms tapi itu sudah lebih bagi orang yang tidak berani berkata cinta sepertiku..

16:00 WIB
SY menjawab lewat SMS bahwa dia belum bisa memutuskan saat ini…dia memintaku untuk bersabar …

21:00 WIB
Aku menelponnya tidak dijawab kemudian dia balik menelpon …ada yang lain dari nada bicaranya..hmmmm Night So Bright…

22:00 WIB
SG Office Boy di kantorku yang mantan mafia, mengajakku untuk ke tempat Dugem katanya mau dikenalkan dengan salah satu relasi TW

23:00 WIB
AZ menelepon minta kunci ternyata dia lupa membawa kunci..jadinya aku harus segera balik ke rumah,,.capeek deehh…





23:30 WIB
Aku sampai rumah menyerahkan kunci dan balik lagi ke tempat Dugem..untunglah aku masih bisa bertahan untuk tidak melakukan hal yang aneh aneh..ini kali pertamanya semenjak satu tahun terakhir aku menghentikan kegiatan seperti ini.

02:00 WIB 14 juni 2007
aku merasa sangat terasing di tengah keramaian, anak-anak lagi pada tinggi…akhirnya kuputuskan saja tidur di Sofa VIP Room yang kami sewa, ..dengan diiringi dentuman musik yang menghentakkan telinga, aku terlelap

03:30 WIB
Aku terbangun dari tidur, karena merasa sangat sesak dan susah bergerak seolah ada yang sedang menindihku…ternyata seorang perempuan asing yang memiliki paras tidak bisa dikatakan jelek,..sedang tertidur telungkup di atasku yang tidur terlentang, entah sejak kapan ia berada di atasku, yang jelas bajuku dipenuhi muntahannya yang berbau alkohol. Kudorong tubuhnya pelan-pelan dan membaringkannya di sofa tempatku tadi…sempat terpikir untuk mengambil kesempatan tapi cepat cepat pikiran nakal itu kutepis..dan segera memutuskan untuk pulang saja, tanpa pamit dengan yang lain sebab percuma saja mereka lagi pada tidak sadar…dalam perjalanan pulang pemandangan penyapu jalanan, para penjaja sayur, yg sudah beranjak mengais rejeki. hal itu membuatku serasa di tampar bagaimana tidak ada orang yang susah payah mengumpulkan rupiah ..sementara aku menghamburkannya dalam semalam yang jumlahnya bisa saja melebihi hasil kerja mereka dalam sebulan. …keadaan kontras tersebut membuatku berkomitmen dalam hati bahwa ini kali terakhir aku mengunjungi dunia gemerlap …WHAT THE HELL I’M DOING THERE…

26 Juni 2007
Aku mulai jengah dengan semuanya..dengan segala rutinitasku, mulai muak, dan jenuh…hidup dalam kepura-pura-an, menampilkan diri seolah sebagai sosok orang kaya agar klien percaya, dan aku sudah sangat bosan dengan itu, aku sudah capek membohongi diri sendiri, dan orang lain. Untunglah dengan SY selama ini aku selalu jujur dan terbuka apa adanya, dan itu yang membuatku sedikit nyaman ketika berkomunikasi dengannya tidak ada kepalsuan yang kusembunyikan dalam diriku.
Aku mungkin perlu warna baru dalam hidupku, sebuah warna pelangi bukan warna hitam, putih dan abu abu seperti warna hidupku selama ini…WHAT IS COLOR YOUR PARACHUTE
04 Juli 2007
SY mengabarkan kalau dia akan ke Jayapura sebagai crew pada Penerbangan Perdana LA menuju ibu Kota Provinsi Hitam itu. Sebenarnya tidak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan tapi buat jaga jaga tidak masalah aku menghubungi orang-orangku di sana untuk memastikan keamanannya selain itu mereka juga bisa berfungsi sebagai Guide yang mengantarnya kemanapun dia mau…dia harus menyaksikan keindahan pulau eksotis tersebut, bagaiamanapun I Just want to make her Happy…

08 Juli 2007
Aku tidak akan melarangmu ke manapun engkau mau pergi kecuali ke neraka…asal kasi kabar kamu di mana..biar aku di sini bisa mendoakan keselamatanmu…
Karena aku mencintaimu maka aku akan tidak pernah selesai mendoakan keselamatanmu..
Aku sedang mengkhawatirkan SY kabar terakhir semenjak di jayapura tidak pernah terdengar lagi…Ponsel nya tidak aktif membuatku berpikiran yang tidak tidak…Ke mana dia ? apa yang terjadi padanya ?
Ah mungkin aku yang terlalu paranoid…mungkin karena terlalu merindukannya..aku tahu dia bisa menjaga dirinya…tapi tak ada salahnya kalau aku mengkhawatirkannya…karena aku menyanganginya…aku tidak mau terjadi apa apa padanya dan aku berjanji akan membuat perhitungan dengan siapapun yang membuat hidupnya tidak nyaman…

AKU CEMAS KEHILANGAN DIA…
AKU CEMAS PADA KECEMASANKU…

17 Juli 2007
12:00 WIB
Hari ini aku menyatakan resign dari pekerjaanku…aku sudah tidak tahan lagi berada dalam suasana saling mencurigai dan saling menjatuhkan..belum lagi suara suara miring tentangku yang kadang membuat kuping ini panas..so untuk kebaikan semua ada baiknya saya yang pergi…meski tidak tau akan ke mana yang ku tahu hanya aku harus pergi…







22:30 WIB

Hari ini aku merasa begitu damai sekali…seperti terlahir kembali dan tanpa beban di kepala..aku merasa seperti seorang pria yang memutuskan untuk bercerai setelah sekian lama menjalani pernikahan yang tidak bahagia…ternyata aku tau sumber ketidak tenanganku selama ini adalah kantor itu..pekerjaan itu…jauh di lubuk hati ada perasaan khawatir juga sebenarnya akan menjadi pengangguran tapi tak apalah saya akan mulai berusaha lebih keras lagi untuk mencari pekerjaan…ingin rasanya SY berada di sisiku di saat saat seperti ini…

20 Juli 2007
Ciamis 06:00 WIB

Setelah melalui perjalanan selama 5 jam akhirnya aku tiba juga di Ciamis…sejak pertama tiba di sini aku langsung suak dengan kota ini, bersih, tertapa rapi dan iklimnya relatif sejuk. Sejenak aku melupakan segala permasalahn yang menderaku di jakarta yang membuatku malas memikirkannya.
Besok JBK akan melangsungkannya pernikahannya di kota ini dengan seorang gadi yang baru sebulan dikenalnya, ketika ia terjatuh dari motor di kota ini, dan gadis itu yang membawanya ke rumahnya dan merawat lukanya. Agak unik memang seperti cerita di film.
Jodoh memang agak sukar ditolak kapan dan darimana datangnya, terkadang kita telah berhubungan dengan orang dalama waktu yang cukup lama, tapi kenyataan biasa bicara lain, tidak berakhir pada pernikahan tapi perpisahan. Namun terkadang kita hanya bertemu dengan seseorang dan ternyata dia adalah jodoh kita. Mungkin chemistrinya ketemu.
Dan pada akhirnya yang terpenting bukanlah kuantitas hubungan atau seberapa lama dan seberapa intens kita berhubungan dengan orang tapi pada kualitas hubungan yakni bagaimana kita memaknai suatu hubungan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab ke-khalifaan.
JBK akan memasuki kehidupan yang baru besok, dia memasukinya tanpa rasa ragu dan khawatir sama sekali. Itulah yang membuatku ingin mengucapkan SELAMAT BERBAHAGIA JENDERAL…
SY.... LAGI SAKIT DI MAKASSAR... MUDAH-MUDAHAN IA TAK APA APA…

23 Juli 2007


Meninggalkan ciamis kembali ke jakarta dengan berat hati. Bukan apa – apa di jakarta se-juta masalah telah menantiku. Mulai dari statusku sebagai pengangguran, tunggakan gaji 5 bulan yang belum dibayar eks kantor tempatku berkerja, ditambah lagi kondisi keuangan yang benar-benar mengalami krisis. Belum lagi satu satunya sepatu milikku ketinggalan entah di mana yang membuat sangat sulit untuk berpenampilan sepantasnya.
Besok SY akan ber-ulang tahun yang ke 24, usia kami terpaut 3 tahun 3 bulan, jika disusun menjadi sebuah kombinasi angka yang menarik 33, seperti jumlah zikir, angka yang cukup cantik bukan ?
Sore ini aku berencana ke rumahnya, ingin membawakannya kado ultah yang kubeli di Ternate 4 bulan yang lalu yang memang aku persiapkan untuk moment seperti ini. Sebuah kalung, cincin, gelang yang sebagian besar terbuat dari besi putih asli.
Dan dengan sebuah mobil pinjaman dan minta tolong bantuan temanku GD berangkatlah kami menuju rumahnya. di rumahnya aku cuman ketemu ibunya seorang perempuan peranakan Arab..Hmmm seperti itu rupanya calon ibu mertuaku, berarti mulai besok aku harus mulai belajar gambus neh he he he….

24 Juli 2007
00:00 WIB
SY…apalagi yang patut disyukuri…selain dalam putaran waktu
engkau masih mampu bertahan dan memelihara terang di batinmu..
Rumput-rumpat kian meninggi,… bunga-bunga bermekaran
seiring dengan kedewasaanmu …Masih kurangkah itu Sy ?

Selamat ulang Tahun…selamat meraih harimu bahagia,…semoga menajdi perempuan yang paling bahagia…
Hari ini kamis 24 juli 2007 SY berulang tahun..dia lagi di manado nge-round..katanya besok ia akan diajak temannya ke Bunaken untuk merayakan ULTAHnya…

Aku mencintainya...dan semoga ia mencintaiku…
26 Juli 2008
Selalu ada harapan di tengah kepungan gelap..selamat kanda lulus di UI..sebuah pesan singkat dari Topan juniorku waktu di Unhas dulu masuk ke HP ku pagi ini…tentu alam keadaan tanpa status dan kesibukan sama sekali seperti sekarang ini berita tersebut bagikan oase di tengah gurun. yang jadi permasalahan sekarang adalah bagaimana caranya aku mendapatkan uang 14 juta sebagai biaya masuk dalam tempo waktu 3 hari ini ? jalan satu-satunya adalah minta ke orang tua.

27 Juli 2007
Aku lelah, aku butuh tempat untuk bersandar,….
Sebuah sudut hati yang mampu menenangkan jiwa yang tak tenang…
Hari ini aku mudah sekali naik pitam,..mudah marah apabila ada sesuatu yang tidak berjalan seperti apa yang kumau. Mungkin karena akibat pengaruh sudah hampir seminggu ini aku kurang tidur, sehingga hawa tubuhku menjadi panas..dan membuat emosiku tidak stabil dan kadang jadi beringas, dan kadang pula menjadi sangat melankolis…di saat saat tertentu kata-kata yang keluar dari mulutku sangat menyakitkan di hati apabila didengarkan.
Aku memang mengalami kelelahan yang luar biasa, lelah lahir dan batin. Rencananya hari ini aku mau ke ANYER ikut rombongan LMG untuk pemotretan model lady in the air yang mana SY juga terdapat di dalamnya (usahaku selama ini untuk memasukkan sebagai model lady in the air berhasil juga). Aku sudah make appointment dengan Bang GW, untuk ketemu setelah jumat lalu bersama sama menuju Anyer. Tapi entah kenapa mungkin HP ku sempat gak aktif akhirnya terjadi miss kordinasi sehingga aku pun ketinggalan. Keadaan tersebut membuatku benar benar marah terhadap diri sendiri, yang tidak bisa membuat semuanya berjalan sesuai dengan scenario.
Aku menjadi uring-uringan terus terang aku sangat membenci keadaan seperti ini; ingin rasanya berteriak sekeras kerasnya kepada langit WHYYYYYYYYYYYYYYY……
I HATE MY SELF

28 Juli 2008

Oooh…betapa ku mencinta tuk membenci….membencimuuuu
Aku tak tahu apa yang terjadiii, antara aku dan kau…
Yang kutau pasti kubenci untuk mencintaimu….
(naïf)
sebait nada apatis yang dinyanyikan oleh kelompok vocal naïf, tersebut terus menerus mengiang di telingaku siang ini. Mungkin itu pengaruh lengkingan putus ada David sang vokalis naïf yang pertama kali kudengarkan melalui Hadset HP ku yang juga bisa berfungsi sebagai radio. ketika mendapati diriku tertidur di atas atas gedung MUSIC CITY FM, dengan sebagian tubuh basah oleh embun.
Sebenarnya aku tidak punya niat untuk tidur di atap gedung itu, aku hanya ingin menentramkan hati yang gundah gulana dengan cara berbaring di atap gedung dan memandagi wajah purnama, membuatku seolah sedang memandang dirinya (SY), dan ternyata tanpa sengaja aku tertidur di atas sana.
Semalam aku merasa bukan diriku, aku merasa seperti orang yang telah menelan 10 butir LSD. Hal hal kecil saja membuatku mudah marah dan mengasihani diri sendiri. Dan sampai saat ini aku masih saja gelisah, uring-uringan dan paranoid. Aku merasa seperti sedang putus asa, sedang tersudut dan entah kata kata mengasihani diri apalagi yang pantas aku nisbahkan pada diriku saat ini.
Yang jelas di dalam diriku ada sejuta perasaan tidak enak, yang kalau dibiarkan berlarut-larut bisa saja akan menimbulkan efek bunuh diri.
Mungkin aku butuh semacam pelarian, sebotol vodka misalnya…tapi ah aku sudah berjalan 7 tahun yang lalu kalau tidak akan menyentuh barang sialan itu lagi.
Mungkin dengan berpergian keluar kota sebagai “back packer” akan bisa meredam emosi yang sedang mendera. Tapi ke mana ? aku lagi tidak punya banyak uang saat ini. mungkin ada baiknya aku menyusul SY ke Anyer, tapi tempat persisnya di Anyer di mana yah ? aku lupa menanyakannya sewaktu meneleponnya semalam. Tapi tak apa aku akan mencari tahu, di mana tempatnya dan akan berusaha ke sana dengan cara apapun juga,..mungkin segala kegelisahan ini diakibatkan oleh perasaan yang menggebu gebu ingin bertemu dengannya tapi tidak jadi..perasaan ingin bersamanya meski hanya beberapa saat saja.

HMMM LOVE IS SWEAT TOURMENT (Cinta adalah siksaan yang menyenangkan)…

20 : 00 WIB
Tanjung Lesung Anyer
Loby Hotel BV
Setelah melalui perjalanan panjang dan cukup melelahkan akhirnya sampai juga aku ke tempat ini. bagaimana tidak, untuk bisa ke sini aku haru beberapa kali berganti kendaraan dengan ragam jenis dan memakan waktu hampir 8 jam. Sungguh sangat melelahkan.
Orang-orang di bawah sana tadi sempat mencegahku dan disuruh supaya menuggu pagi saja berhubung katanya jalur yang kulewati sangatlah rawan. Ternyata aku salah mengambil rute perjalanan seharusnya aku lewat serang terus ke pandeglang tapi ini aku lewat cilegon lalu ke labuhan batu, dengan begitu aku memutar terlalu jauh. Maklumlah aku mempelajari jalur ke sini hanya melalui peta Indonesia bukan peta touris.
Kalau dipikir-pikir ini merupakan perjalanan terbodoh yang pernah kulakukan tanpa bekal yang memadai, tanpa survey terlebih tanpa persiapan sama sekali, bisa dibilang nekad.
Tapi itulah cinta terkadang membuat kita bertindak di luar batas kemampuan dan sangat irasional. Membuat kita lupa, seperti aku ini, aku lupa kalau ternyata dari pagi aku belum makan apa apa dan baru sekarang mulai terasa laparnya. Di tempat terpencil seperti ini, di mana aku bisa menemukan makanan. Sementara di sisi lain sekotak donat yang kubeli di Cilegon tadi telah aku berikan kepada dua anak muda yang telah mengantarku kemari…

I’M HUNGRY YES I’M HUNGRY
21:00 WIB
Bang GW menemuiku dengan raut wajah jengkel di Lobby Hotel dia memintaku pulang saja, “karena Hotel ini charge / person dan bayarnya pakai dollar, dan mereka group LMG hanya dapat fasilitas Invite” tapi aku minta dia supaya sedikit memhami keadaanku, bahwa sekarang sudah malam, dan tidak ada lagi kendaraan yang ke Jakarta, dan jikalau memang tidak diizinkan nginap aku minta supaya diizinkan tidur di mobil saja.
Akhirnya ia pun mengizinkan untuk bisa nginap di kamar barang semalam dengan syarat, (ternyata charge /person itu hanya akal2lan saja untuk memintaku pulang) Aku tidak boleh ketemu atau menemui SY, bahkan hanya sekedar lewat di depannya dan pura – pura tidak kenal pun tidak boleh..dengan alasan :

1.dengan kemunculanku akan membuat SY merasa terganngu..
(terus terang aku merasa seperti seekor monster atau manusia tembaga franskestein yang kehadirannya selalu tidak diinginkan.)

2. Kehadiran mereka (rombongan LMG) ke sini dalam rangka urusan pekerjaan jadi tidak boleh ada sangkut pautnya dengan urusan pribadi “sebenarnya dalam hati aku berkata “hey man make it simple, kenapa harus dibuat susah begini, anggap saja aku dalam urusan professional, bukankah yang mengenalkan SY dengan Lionmag itu aku? Anggap saja aku sebagai manajernya. Di rumah produksi manapun yang aku pernah terlibat di dalamnya, baik langsung maupun tidak langsung belum pernah ada cerita manajer atau agency diusir pulang karena memiliki motif pribadi..toh kita kan sudah dewasa kalau memang dituntut professional yang kita professional …semua itu tidak jadi aku keluarkan, aku tidak mau mebuat keadaan semakin runyam, efeknya tidak akan bagus untuk SY.
3. pada dasarnya SY memang tidak ingin menemuiku, dia tidak enak dengan teman temannya…...sejujurnya aku tidak mengerti apa sebenarnya yang terjadi di BV ini, menapa ia tak ubahnya seperti Camp David.

Sebenarnya hal yang paling menyakitkan bagiku aku adalah karena aku disarankan kalau besok sebelum terang menyapa bumi aku sudah harus meninggalkan tempat ini, jangan sampai SY melihatku dan moodnya menjadi rusak.
INI BENAR – BENAR PARAH AKU MERASA DIANGGAP SEPERTI DEMENTOR DALAM SERIAL HARRY POTTER YANG MANA APABILA MAHLUK BERTEMU DENGANNYA MAKA RASA BAHAGIANYA AKAN TERSERABUT DARI DALAM DIRINYA..
Selain itu aku disuruh mengarang alasan apabila kemudian SY terlanjur mengetahui keberadaanku di tempat ini, kalau aku ke sini bukan karena dia tapi karena ada misi yang lain..kalau memang itu yang dianggap terbaik untuk SY apa boleh buat mau tidak mau aku harus setuju demi kebaikan semua…sepertinya aku memang tidak diinginkan di sini dan aku bukanlah orang yang tidak tahu diri.
Cuman yang sedikit membuatku bahagia adalah aku berhasil memberi sejumput kebahagiaan pada SY dengan menjadikannya model profil di flight magazine untuk penumpang LA..aku yakin kejadian ini bukan 100 % kesalahannya, aku juga punya andil..

Ah…rasanya sia-sia sudah perjalanan ini…
Tanpa dia yang kutemui, tanpa dia yang menungguku
Tak tahu ke mana lagi aku harus melangkah…

00:30 WIB 29-07-07
Kamar 17

Aku lagi di teras …lagi diinterview

From : My Lion Heart

23:26 28/07/07
Sebait pesan pendek yang masuk ke HP ku se-jam lalu membuatku terkesiap, meski hanya sebuah info bahwa ia sedang di teras lagi diinterview.sebenarnya dengan begitu aku akan mudah untuk menemuinya, menjabat tangannya dan menanyakan kabarnya.
Ah seandainya tidak ada larangan untuk menemuinya ingin sekali rasanya menjabat tangannya. …dan pada akhirnya yang dapat kulakukan hanyalah memandangya dari kegelapan dekat kolam depan kamarnya, saat itu aku teringat sebuah lirik dari james blunt yang mungkin dapat mewakili perasaanku :
You’re Beatiful, beautiful its true..
I saw your face in the cloody glass
I don’t know what to do
Cos I never be with you
You’re beautiful, beautiful it’s true
You must be an angel

Dan kurangkai sebuah sajak untuknya :

aku melihat dua purnama malam ini…
satu di langit dan satu di wajahmu…
aku melihat banyak bintang malam ini…
bintang di langit dan bintang di matamu…
kuberharap esok akan melihat dua matahari
satu di langit dan yang satu Hatimu….”

02:30 WIB
Kamar 17 penginapan BV
Entah sudah berapa kali aku membolak balikkan badan dikasur yang terlalu empuk bagiku, tak juga membuatku bisa tertidur. Padahal aku sangat butuh meng-istirahatkan tubuh mengingat sudah seminggu lebih aku kurang istirahat ditambah lagi perjalanan panjangku untuk ke tempat ini.
Entahlah mungkin karena perasaan yang sangat kelelahan dan sekujur tubuh yang sakit semua, atau perasaan haus dan lapar yang belum juga reda…di tempat semewah ini sangat susah menemukan makanan dan minuman.
Tadi aku hanya menemukan se-kotak permen frozz di meja dapur dan aku embat saja semuanya, demi menghindari kekurangan zat gula bagi tubuh mengingat ia belum mendapat asupan makanan sama sekali seharian ini. namun itu belum bisa menghapus kehausan yang aku alami, tadi botol-botol air minum sudah kosong terpaksa aku minum air dari kran kamar mandi tapi tak banyak karena rasanya seperti obat anti septic.
Sebenarnya dari tadi aku sedang tidak tahu menulis apa, kepala ini serasa pening..kurang makan, kurang tidur, dehidrasi mengancam..sementara besok pagi-pagi sekali sebelum terang menyapa bumi, aku sudah tidak diizinkan berada di sini.
Kira-kira SY sedang ngapain yah ? mungkin ia sudah tidur. Yah sudahlah saya rasa tidak perlu menganggunya mungkin dia harus bangun pagi juga untuk sesi pemotretan yang selanjutnya.

Rasanya susah sekali mata ini terpejam,…
Padahal lelah menghampiri sekujur tubuh…

Mungkin besok sebelum aku kembali ke Jakarta aku harus menemui SY terlebih dahulu, meski cuman sebentar, dengan begitu mungkin aku bisa mendapat energy baru lagi.
Meski ada larangan untuk menemuinya, tapi semua akan kulanggar…AKAN KULAWAN SEMUA TABU DAN AKAN KUTANTANG LANGIT UNTUK BISA MENEMUINYA…

SY…aku haus aku, terluka…
Ada kerikil di sepatuku…


11:30 WIB
TERMINAL SERANG BANTEN
Aku sangat kelaparan mengingat dari kemarin pagi aku belum makan apa-apa sama sekali hanya minum air putih saja. Aku sama sekali tidak berminat untuk makan, demi mengingat semua kejadian di Tanjung Lesung tadi pagi.
Aku gagal untuk menemui SY…SY menolak menemuiku karena sibuk mengurus rambutnya…ah..mungkin saja aku yang terlalu memaksakan kehendak, untuk memenuhi keinginanku..tanpa mau mengerti…kejadian pagi tadi sempat meremuk redamkan perasaanku…membuatkun out of control dan sempat berkata yang sangat tidak pantas kepada SY lewat SMS.
Sebenarnya aku menyesal juga telah melakukan semuanya, tidak bisa mengontrol emosi, ..tapi apa mau dikata segalanya yang tertulis akan terus tertera, seperti paku pada dinding meski sudah dicabut tapi akan tetap meninggalkan bekas lubang.
Semoga ia (SY) mau mengerti keadaanku, emosiku yang sedang labil, yang diakibatkan oleh kurang istirahat, kelelahan, perasaan yang menggebu gebu…dan sejuta perasaan tak lazim lainnya.
Yah pagi tadi aku meninggalkan Tanjung lesung dengan langkah gontai, setelah sebelumnya Bang GW mengusirku lewat sms (mengapa orang ini selalu ikut campur dan seolah dia adalah orang yang paling mengerti SY padahal dia baru kenal sehari ?) dengan langkah pelan, aku menyanyikan sebuah lagu secara pelan-pelan pula, sebuah lagu dari “Radio Head; judulnya Creep” kira-kira liriknya seperti ini :
When you here before, could looking your eyes
Just like an angel
Your skin make me cries
You float a feather in the beautiful world
Your so fucking special, I wish I was special

But im creep…
Im wredo..what the hell I’m doing here
I don’t belong here…

I don’t car if it hurts
I wont perfect person, I wont perfect soul
I wont you to notice when im not round
Your so fucking special, I wish I was special

But im creep…
Im wredo..what the hell I’m doing here
I don’t belong here…

She’s running ou again…she’s running out run run run…
What ever make you happy
What ever you want

But im creep…
Im wredo..what the hell I’m doing here
I don’t belong here…
I don’t belong here…


Dan pada akhirnya aku harus seperti yang dilengkingkan oleh Duta SY on 7 “aku pulang tanpa dendam” mungkin aku harus sudah cukup puas dengan memandangi SY dari kejauhan, paling tidak itu lebih baik daripada harus berdesak desakan hanya untuk melihat SY 0n 7..

23:45 WIB
Jakarta
Aku terbangun dari tidurku, gara gara air di kamar mandi di lantai 2 tumpah-tumpah rupanya aku lupa mematikan air tadi sewaktu mau tidur.
Aku melirik berhala mungilku ada 3 pesan yang masuk, ternyata tidak ada balasan SMS dari SY.tumben baru kali ini dia tidak membalas smsku dalam tempo waktu yang cukup lama, masih marahkah ia kepadaku ?
Memang tadi siang dia sms meng-sms ku dan protes dengan kata kata yang aku sms ke dia. Jujur aku tidak tahu sms yang mana, karena aku mengirimkan begitu banyak sms kepadanya dalam satu hari ini. dan aku merasa segala kesalah pahaman sudah diselesaikan tadi pagi..
Atau mungkin ada yang manas-manasin dia kali yah ..?tau ah gelap..yang pasti dia masih marah mungkin…

MAAFKANLAH KALAU ENGKAU MERASA TERZALIMI,
MUNGKIN BEGITULAH CARAKU UNTUK MENYANGANGIMU…

30 juli 2007
Hotel Borobudur Jakarta

Sebuah pesan singkat dari SY masuk ke HP ku :

sekali lagi aku minta maaf sama kamu, ini mungkin sms ku yang terakhir ke kamu, dan aku cuman minta ke kamu supaya jangan ganggu aku lagi, . Aku tegaskan sekali lagi kalo aku lagi gak ingin menjalin hubungan dengan siapa siapa, aku ingin sendiri dulu saat ini..jadi tolong sekali lagi jangan ganggu , jangan paksa aku, karena aku gak pernah sama sekali paksa kamu untuk datang ke tempat itu, .....cukup jelas?..

From : My Lion Heart
18:31 30/07-07

OK Deal !

Sent to : My Lion Heart
Sending date : 30/07-07 status : delivered
Delivery time : 18:45

Dan pada akhirnya harus kutemui diriku berada pada titik nadir, ..harus kurelakan apa yang kubangun selama ini menjadi musnah seperti sebuah istana pasir di pantai..ini semacam kehilangan yang keterlaluan…maka betapapun kau lelaki atas semua peristiwa yang terjadi aku punya hak untuk kecewa…

TO NIGHT I WANNA CRY….

31 Juli 2007
PUSPITEK SERPONG TANGERANG
20:00 WIB
Hampir seharian ini kulewati tanpa sama sekali berhubungan dengan SY padahal sebelumnya tak ada hari tanpa menghubunginya baik telepon maupun sekedar sms…jujur aku sama sekali tidak terbiasa dengan keadaan seperti ini, tapi apa mau dikata lagi, I Must be Strong mungkin dengan cara ini baik aku dengan dia akan sama sama mengintropkesi diri, dan memadamkan api dendam yang masih membara…bukankah kadang diam akan mengatakan lebih dari maksudnya…
Ah I’m very lonely in the crowded..sekarang sedang berlangsung acara temu nasional teknologi begitu ramai ada banyak menteri Gubernur, Bupati dan menteri yang hadir, tapi aku sama sekali tidak berminat untuk SKSD ke mereka seperti kebiasaanku selama ini apabila ketemu dengan pejabat sehingga teman-temanku mengira aku ini gaulnya ma pejabat melulu padahal cuman SKSD saja biar dibilang punya koneksi yang luas.
Banyak hal-hal yang terduga terjadi di sini, tadi pagi pada waktu wapres memberi sambutan aku bertemu teman lama Andriani, seorang teman yang sangat dekat denganku sampai sudah menganggapnya saudara, begitu juga sebaliknya dia. Dulu di Makassar ke mana mana kami sering bersama-sama, namun perlahan perpisahan terjadi, kami disibukkan dengan urusan masa depan masing-masing dia memilih karir sebagi presenter reporter sementara aku tetap eksis di dunia Production House.
Dan hari ini kami kembali dipertemukan, sempat ia tidak mengenaliku katanya aku sangat beda waktu masa kuliah dulu yang kumal, sekarang sudah necis dan rapi. Aku juga nyaris tidak mengenalinya aku cuman bisa mengenali wajah khas Nia paramita dan membaca ID Press nya. Dia sekarang sudah menikah dan memiliki 2 anak, pantas saja ia sangat beda apa memang mungkin begitu setiap perempuan yang sudah menikah apalagi memiliki anak tidak pandai lagi merawat diri.
Memang banyak hal yang berubah seiring dengan berjalannya waktu dan kita harus selalu siap menerima segala perubahan yang terjadi.
Seperti aku sekarang ini harus mampu dan mau menerima sikap SY yang berubah 180 derajat, dan tidak ingin aku teriak pada langit dan meminta semuanya untuk dirubah seperti dulu lagi…aku hanya bisa belajar dari kejadian ini semoga ini jadi semacam cambuk untuk mendewasakan diri…

OH GOD IM HURT AGAIN…
02 Agustus 2007
Sorry yah di ganggu..aku cuman pengen Tanya apakah kamu lagi marah sama aku gara-gara sms terakhir dari aku kemarin yang dah membuat kamu kecewa ? kalau memang iya aku minta maaf & aku gak ingin ada permusuhan di antara kita…

From : My Lion Hurt
22: 50 02/08/07

Sebuah pesan pendek dari SY setelah hampir 2 hari kami putus kontak…sms tersebut seperti asa yang muncul di tengah kehampaan.

Aku juga SY tidak mau ada permusuhan di antara kita, kalau pun di kemudian hari kembali ada masalah saya ingin agar semuanya dapat diselesaikan secara baik-baik, bukankah dalam kemarahan kita masih harup bersikap santun ?...
Saya rasa semuanya masih bisa diperbaiki…

WIJ ELKENDER ZOODEN LIEF HEBBEN…
“kita harus terus saling mengasihi”

08 Agustus 2008
23:00 WIB
Taman Pulo Indah
Genap sudah 3 hari aku melakukan moksa…3 hari tidak berbicara, tidak berhubungan dengan dunia luar, tidak melakukan apapun kecuali membaca buku, sholat, mandi, makan dan kegiatan rutin lainnya kecuali menonton TV.
Dan setiap gelap mulai menyelimuti bumi, aku mulai duduk di teras lantai 2 membaca buku sembari memandangi lalu lintas pesawat yang lalu lalang di atasku dengan lampu navigasinya yang kerlap kerlip, (maklum tak jauh dari sini adalah Bandar udara Halim Perdana Kusuma) dan itu biasanya kulakukan sampai tengah malam.
Dengan memandangi pesawat membuatku merasa sedang ekstase, seolah ia melintas di hadapanku.

….kelak saat kau terbaring rebah di sampingku
…aku ingin kau bisikkan kisah perjalananmu
…menempuh cakrawala dan bintang-bintang

09 Agustus 2007
23:50 WIB Taman Pulo Indah


Ya Allah…
Telah aku aniaya diriku..
Dan telah berani kumelanggar karena kebodohanku..
Tetapi…kusandarkan diri pada ingatan dan karuania-Mu
Yang kekal atasku
Ya Allah pelindungku..
Betapa banyak kejelekan yang Engkau tutupi..
Betapa banyak malapetaka yang telah Engkau hindarkan
Betapa banyak rintangan yang telah kau singkirkan
Betapa banyak bencana yang telah kau gagalkan
Betapa banyak pujian yang tak layak untukku telah Engkau sebarkan…

Ya Allah besar sudah bencanaku…
Berlebihan sudah kejelekan keadaanku…
Sedikit sekali amal-amalku, berat benar belengguku…

Angan – angan panjang telah menahan manfaat dariku..
Dunia telah memperdayaku dengan tipuannya…
Dan jiwaku telah terperdaya oleh pengkhianatan serta kelalaian..

Wahai junjunganku..ku memohon kepada-Mu
Dengan kemulian-MU, jangan kau halangi doa ku kepada-Mu
Oleh karena jeleknya amal dan perangaiku
Janganlah Engkau ungkap dengan pantauanmu rahasiaku yang tersembunyi..

Janganlah Engkau segerakan siksa padaku karena
perbuatanku dalam kesendirianku
dari jeleknya amal perbuatanku dan kejelekanku…
dan kekalnya aku dalam dosa dan kebodohan..
dari banyaknya nafsu dan kelalaian…

penggalan doa kumail yang kubaca ketika melakukan ritual malam jumat, mebuat sekujur tubuhku menjadi lemas, bola mataku menghangat, kurasa air mulai mengalir di sana, kududuk bersimpuh dengan tubuh yang gemetar…
aku merasa sangat bersalah pada-Nya..akhir-akhir ini aku merasa banyak melakukan pelanggaran, aku merasa sangat kotor, ..berbagai macam persoalan yang mederaku membuatku sering menghardik-Nya..dan menuduhnya tidak adil..ternyata aku salah Ya ALLAH…aku baru sadar berbagai macam cobaan yang diberikan Allah adalah bentuk kecintaan Allah kepada kita agar kita menjadi pribadi yang tangguh…

YA ALLAH AKU LELAH SEKALI YA ALLAH,..
SANGAT LELAH YA ALLAH…
TAPI KALI INI AKU AKAN TIDAK MENGELUH SELAIN KEPADAMU


11 Agustus 2007
22:00 WIB
Sungguh aku ingin belajar bersyukur, tidak lagi memaki-maki keadaan seperti kemarin-kemarin. Harusnya aku bisa belajar banyak dari pengalaman, dari setiap tempat yang kudatangi, dari setiap orang yang kutemui. Karena setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang adalah guru.
Hampir 2 hari belakangan ini, aku bertemu dengan orang-orang yang membuat perasaanku seolah tersentil, kemarin di kantin UI salemba tanpa sengaja aku bertemu dengan seorang dokter muda ia pernah tugas di jayapura dan aku pun demikian, dengan tugas dan profesi yang berbeda tentunya. Hal itu yang membuat kami dapat akrab dengan cepat, dan tanpa perlu merasa malu dan menutup- nutupi aku kemukakan segala permasalahan yang menderaku belakangan ini, dia memberi nasehat yang benar-benar bisa mengembalikan segala asa yang hampir hilang. Satu hal yang perlu digaris bawahi adalah pentingya sikap kerja keras dan pantang menyerah.
Dan guru kedua adalah seorang tukang ojek yang juga ternyata berprofesi sebagai fotografer pengantin. Awal perkenalan kami cukup unik, waktu itu entah kenapa tiba-tiba kamera video (saya memutuskna kembali menjadi kameramen pengantin karena sudah tidak punya uang) yang kubawa mengalami masalah serius, head rusak sehingga kaset tidak bisa memutar pada saat tombol record dipencet, dan pada saat itu aku sedang tidak membawa asisten, bayangan kehancuran sudah terpampang di depanku, kalau aku sih tidak begitu masalah, tapi orang-orang yang telah mempercayaiku untuk melakukan pekerjaan ini, betapa ia akan kehilangan kepercayaan dari orang-orang yang telah lama mempercayainya hanya karena kejadian ini.
Di saat saat genting seperti itu, di mana aku tidak tahu harus berbuat apalagi, setengah putus asa yang kulakukan hanyalah memaki keadaan sebelum kemudian datanglah Mas Rudy yang dari tadi melihatku panic dan beberapa kali mondar-mandir di hadapannya. Mungkin karena penasaran ia bertanya padaku mengenai masalah yang kualami. Aku menjelaskan dengan singkat dan tidak detai-detail amat aku pikir dia cuman ingin berempati dengan cara bersikap seperti itu.
Setelah mendengar sedikit penjelasan bagiku, ia kemudian menawarkan bantuan dengan sedikit setengah percaya aku serahkan saja kamera itu ke dia, ternyata entah bagaimana, dan apa yang dilakukannya terhadap kamera tersebut tidak lama kemudian ia bisa beroperasi dengan normal. Bagaimana mungkin jika mengacu pada SOP (standar operasional Procedure) kerusakan seperti yang kualami saat itu hanya bisa diatasi dengan membersihkan head kamera yang nota bene saat itu aku kelupaan membawanya.
Ternyata aku telah salah menilainya, dan aku angkat topi terhadap dirinya. Sejak kejadian itu dia yang awalnya aku datang ke tempat itu aku hanya memandangnya Dengan seblah mata (ada stigma yang meninggikan posisi pekerja PH di banding pekerja pengantin) aku harus menunduk hormat padanya. Rupanya dari tadi ia memperhatikan kelakuanku yang uring-uringan ia menasehatiku tentang pentingnya kita bersykur, jujur dan ikhlas menerima setiap kejadian dan peristiwa.
Mendengar semua yang diucapkannya rasanya ingin menunduk saja dan mebiarkan air mata menitik. Bagaimana tidak, aku baru menyadari jika betapa rapuhnya aku ini, diguncang sedikit masalah aku sudah memaki dan menyalahkan keadaan, menyalahkan diri dan sampai pada arah destruktif.
Taruhlah seperti sekarang ini, setelah sekian lama berhasil berhenti dari jeritan nikotin, akhirnya aku kembali terjebak ke dalamnya seminggu belakangan ini. berbagai macam peristiwa yang meremuk redamkan perasaan harus kuhadapi sendiri, dan aku tidak kuat dan pada akhirnya aku kembali menjerumuskan diri kedalamnya (rokok).
Dan setelah kejadian 2 hari tersebut aku semakin yakin kalau segala masalah dan cobaan yang diturunkan Allah kepada seoarang Hamba tak lain adalah sebagai bentuk kecintaan-Nya kadang tidak dimengerti padahal semua itu agar kita bisa menjadi manusia tangguh sebagaimana yang dikatakan oleh Bob Dylan :

How many roads must a man walk down
Before you call him a man

Yes ‘n’ how many seas must a white dove sail..
Before she sleeps in the sand?
Yes ‘n’ how many times must the cannon balls fly..

Before they’re forever banned
The answer my friend is blowin’ in the wind
The answer is blowin’ in the wind

How many times must a man look up
Before he can see the sky
Yes ‘n’ how many ear must one man have
Before he can hear people cry?
Yes ‘n’ how many deaths will it take till he knows
That too many people have died?
The answer my friends is blowin ’n’ the wind
The answer is blowin’ in the wind
How many years can a mountain exist
Before I’ts washed to the sea
Yes ‘n’ how many years can some people exist
Before they’re allowed to be free ?
Yes ‘n’ how many times can a man turn his head
Pretending he just doesn’t see?
The answer my friend is blowin ‘n’ the wind
The answer is blowin ‘n’ the wind..

Dan hari ini, setelah melalui banyak tekanan dan kepedihan, semakin aku belajar untuk menjadi dewasa, untuk menjadi tangguh, untuk menjadi lebih kuat..tidak peduli jalan di depan yang akan kulalui akan penuh lubang dan kerikil serta duri..

HOW MANY ROADS MUST A MAN WALK DOWN
BEFORE YOU CALL HIM A MAN


12 Agustus 2007

Dan saat itu aku mewujudkan sebuah rumah batu kecil di atas bukit, yang di bawahnya ada sungai kecil jernih yang mengalir,..ketika itu akan datang padamu meletakkan tangan di ubun-ubunmu dan melafalkan doa rasulullah, semoga saja pada masa itu engkau ada di sana menungguku dengan gaunmu yang berkibar kibar…

Aku ingin engkau menjadi bunga, yang dikelopaknya aku terbungkus wangi, dan enggan berbagi dengan udara…
Aku ingin engkau menjadi pelabuhan tempat kapalku bersandar rebah..
Aku ingin engkau menjadi rumah tempat tujuanku kembali saat senja datang..bersama langit, bulan, bintang dan sejuta ungkapan cinta..yang hanya melalui tatap mata tanpa kata….

16 Agustus 2007
UI DEPOK
Hari ini aku resmi terdaftar sebagai mahasiswa UI dengan nomor pokok mahasiswa 0706185736 ada perasaan bangga karena aku telah berhasil memasuki sebuah institusi yang menjadi kebanggaan sekaligus keangkuhan pendidikan di Indonesia. Bagaimana tidak institusi ini hanya menerima mereka yang selain mampu secara intelektual juga harus mampu secara financial “orang miskin dilarang sekolah” padahal yang aku tahu UI adalah universitas urutan 75 dunia dan berkiblat ke eropa yang notabene menganut mazhab kritis, yang seharusnya lebih banyak berpihak kepada orang kebanyakan dan pada akhirnya Patrio O’murte hanya tinggal slogan belaka.
Seperti aku hari ini setelah 5 hari pontang panting cari dana dan pelarian terakhir minta ke orang tua untuk menutupi kekurangan yang ada, akhirnya aku berhasil mengumpulkan duit sebanyak Rp. 12.700.000,- itu pun sebenarnya masih kurang Rp. 50.000,- dari jumlah yang harus dibayarkan. Untunglah temanku Hasbullah menutupi kekurangan tersebut, sehingga aku bisa melakukan pembayaran pada hari terakhir registrasi yang jatuhnya pada hari ini juga.
Yah aku terkuras habis, menyisakan duit Rp. 5.000,- di kantong dan itulah semua total jumlah kekayaanku, jika digabung dengan HP, sepatu, dan pakaian yang kupakai nilanya tidak sampai Rp. 2.000.000,-. Benar-benar bangkrut sampai-sampai untuk membeli pulsa demi membalas SMS SY yang entah lagi berada di belahan bumi mana dari Indonesia ini, tak sanggup lagi.
kami tadi sempat sms-san ia memberitahukan kalau sedang sakit dan tidak nafsu makan…entah penyakit apalagi apa yang sedang menimpanya….mungkin saja PMS (pre menstruation syndrome)

I’M BROKE BUT I’M HAPPY “Alanis Morisette”

19 Agustus 2007
Hotel Santika Tanah Abang

Sudah 2 hari ini SY belum membalas SMS ku…sms terakhir yang saya terima darinya kira-kira seperti ini bunyinya,

Bukannya karena takut gemuk tapi emang lagi nafsu makan aja dah gitu tidurnya kurang banget makanya jangan sampe sakit deh..masa seh ada pesawat yang tabrakan di surabya ? aku Gak Pernah dengar tuh…

From : My Lion Heart
13:08 16/08/07
(SMS ini tidak terbalas karena pulsaku tidak cukup lagi)
Kemudian pada malam harinya aku sempat sms lagi, dan keesokan harinya juga tapi sama sekali tidak mendapat balasan, Shiela tiba-tiba hilang begitu saja seperti di telan Bumi. Tapi aku yakin dia masih ada karena setiap status sms yang aku kirim selalu terkirim.
Tapi tidak membalas sms 2 kali dan dua hari berturut-turut di luar kebiasaan SY, tapi aku putuskan untuk tidak ngotot lalu meneleponnya, takut mengganggu.
Soalnya sms dia beberapa hari yang lalu mengabarkan kondisi fisik yang merujuk pada penyakit fisik yang diakibatkan oleh kondisi emosi yang tidak stabil…seperti susah makan dan susah tidur salah satu penyebabnya adalah karena begitu banyak pikiran yang memasung.
Hari ini setelah kehilangan kontak dengan SY, aku bertemu dengan seorang kawan lama, EkS, ia sudah cukup lumayan mapan dan suskes sebagai politisi muda partai Golkar. Untuk merayakan pertemuan itu dia mengajakku jalan-jalan ke Hotel Santika Tanah Abang untuk meghadiri Rapat pembahasan Rancangan Undang-undang SISDIKNAS.
Eka selama Kuliah dia berperan sebagai salah satu konsultan teknis urusan asmaraku, meskipun beberapa strateginya hanya menjadikanku Blunder seperti contohnya kasus “Cerpen Lily Flower” yang membuatku harus disidang tengah malam Di MAPERWA FISIP karena dianggap melakukan penghinaan terhadap lembaga.
Tapi pertemuan kali ini saran dan masukannya cukup masuk akal ketika aku CURHAT mengenai SY pada sepanjang perjalanan tadi. Di memintaku untuk tidak bermain rasa dan menggunakan nalar, karena apabila bermain rasa maka aku cenderung bertindak bodoh. Dan masih banyak nasehat lainnya yang membuat hanya bisa mengangguk seperti burung pelatuk.
Mungkin Eka benar, saatnya untuk menggunakan Nalar dan mematikan rasa,..mungkin aku harus mulai belajar melupakan SY, mulai memikirkan kelanjutan hidupku yang lain..dan melupakan segala mimpi tentangnya….

LEAVE OR LET DIE…..
21 Agustus 2008
Beijing China

Seperti bayang-bayang yang tak mau pergi, aku masih terkepung kenangan yang menari-nari di ujung jalan sepi…
Mungkin aku sedang mengalami jet leg akibat penerbangan yang memakan waktu lama dari Jakarta menuju Beijing…tiba tiba bayangan kenangan tentang SY hadir terpampang di depanku… seperti tarian yang dimainkan oleh penari pada pentupan olimpiade cina.
Yah aku dan SY Selama lebih setahun kami tidak pernah saling sapa baik melalui telpon maupun sms, hanya pada hari perayaan tertentu saja kami saling mengucapkan selamat
Aku benar-benar kehilangan informasi tentangnya, yang aku tahu tidak lama setelah kami putus kontak, dia pacaran dia seorang pria bernama Alp informasi tentang itupun tanpa sengaja ku dapati ketika sedang melihat FS nya dan mendapati foto dirinya sedang bermesaraan dengan seorang pria yang bisa dipastikan sebagai Alp...dan kemudian FS ku terblokir ke FS nya jadilah aku tidak bisa lagi mengetahui kabar tentangnya….bisa saja dia telah menikah seperti katanya dulu kalau dia akan menikah pada umur 25 tahun, ………….SY HOW ARE YOU TO DAY….

Sabtu, 20 Desember 2008

IKLAN POLITIK & REALITAS SOSIOKULTURAL "sultan Koq Dadah-Dadah


Garin Nugroho (Pembuat Film)
(Gaya) Sultan kita buat seperti di lapangan Ikada, berjalan seperti Soekarno naik panggung. Sultan melambai-lambaikan tangannya. Eh rupanya saya diprotes. Mas Garin, Sultan iki sing ojo mboten-mboten to. Kok malah mlaku dadah-dadah ya, mbok diitung mas Garin, antara orang yang suka Sultan jalan dadah-dadah dengan orang yang sok intelektual.

M.Qodari (Peneliti Opini Publik)
Untuk mendapat dukungan masyarakat di Indonesia, jauh berbeda dengan mendapat dukungan masyarakat di Yogya. Kalau di Yogya ada yang ribut, Sultan tinggal angkat tangan, semua langsung diam. Sedangkan kalau di Jakarta… sudah dikirim pasukan, masih saja susah diatur. Jadi kalau misalnya Sultan naik (jadi presiden), bagaimana ia mengatasi persoalan?

Sri Nuryanti (Anggota Komisi Pemilihan Umum)
Dulu dalam riset AC Nielsen dikatakan bahwa rating sinetron Bajaj Bajuri melebihi sinetronnya Raam Punjabi. Kenapa? Karena Bajaj Bajuri menggambarkan realitas masyarakat sehari-hari. Berkaitan dengan itu menurut hitung-hitungan politik, mohon maaf… bila Mat Solar (pemeran Bajuri) mencalonkan diri, bisa-bisa dia terpilih karena rakyatnya merasa dekat dengan dia…

Iklan politik muncul pertama kali di televisi tahun 1952. Sejak kemunculannya, iklan politik selalu mengundang perdebatan, terkait etika dan hukum. Iklan politik Lyndon B Johnson tahun 1964, terkenal disebut “Bunga Daisy”. Dalam spot iklan ditayangkan seorang gadis cilik tengah memetik bunga aster (daisy) saat sebuah bom atom meledak dengan jamur api mahadahsyat membumbung tinggi. Iklan politik itu dimaksudkan untuk menyebarkan ketakutan rakyat Amerika Serikat mengenai kecenderungan Barry Goldwater, lawan politik Johnson, untuk memulai sebuah perang nuklir dengan Uni Soviet.
“Bunga Daisy” hanya ditayangkan sekali pada 7 September 1964 di televisi CBS sebab Goldwater mengancam menggugat Johnson dengan tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik. Meski dicabut, iklan itu berulang-ulang ditayangkan dalam pemberitaan setelah kontroversi menjadi perdebatan publik. Iklan politik selalu menarik perhatian publik AS selama 14 kali pemilihan presiden, meski diperlukan uang luar biasa besar. Iklan politik tidaklah sekadar janji dan daya pikat, tetapi mengandung tawaran program, panduan publik, serta menumbuhkan ketulusan dan kepercayaan. Iklan politik adalah strategi image, pendidikan kewarganegaraan, dan strategi politik.
Lain “Bunga Daisy” lain pula iklan politik 8 tokoh PKS. Iklan politik yang memunculkan wacana kepahlawanan Soeharto ini, adalah bagian dari strategi PKS menyedot perhatian publik. Dengan dana minimum berharap hasil maksimum. Hanya ditayangkan tiga hari, namun memperoleh publikasi yang luar biasa. Kalau menyebut Soeharto ada dua kemungkinan, disebut atau tidak disebut. Kalau disebut, itu seperti PKS 8 tokoh. Permainan langsung gambling besar. Tapi semua sector dipuji. Tapi kalau tidak disebut, semua orang akan bingung. Pendukungnya Soeharto juga akan bingung, ini mendukung atau tidak. PKS sekarang politiknya jago. Misalnya mengumpulkan tokoh-tokoh. Seperti partai terbuka dengan dapur yang tetap menjadi karakter PKS. Tapi ruang tamunya boleh terbuka. Dan ini adalah politik yang patut dipuji.
Ketika Garin mendapat pendidikan kampanye politik oleh penasehat Carter sampai Clinton. Disebutkan ada sebuah tanda yang disimbolkan Nelson Mandela sedang bersalaman dengan orang kulit putih. “Kamu tahu dulu symbol ini seperti apa,” tanya sang penasehat kampanye Demokrat itu. Rupanya, dulu simbolnya adalah kepalan tangan yang mengacung. Setelah dianalisa, simbol itu lalu diubah yang lebih merangkul orang kulit putih.
Ternyata di balik symbol tadi, terdapat peta politik yang sangat kompleks. Pertama, seluruh dana keuangan di Afrika Selatan dikuasi orang kulit putih. Selain itu birokrasi 70% dan juga senjata 80% masih di tangan orang kulit putih. Kalau simbolnya kepalan tangan, Mandela mungkin sebentar saja jadi pahlawan. Banyak orang kulit putih mati, uang dilarikan dari negara tersebut. Dan dampak politiknya akan sangat luar biasa.
Ketika pulang ke tanah air, melalui Visi Anak Bangsa (VAB) Garin membuat Iklan Layanan Masyarakat (ILM) Pemilu 1999 yang cukup populer dengan tagline “Inga-inga.” ILM termasuk kategori iklan nonkomersial yang merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan “menjual” gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. Sebuah ILM tak semata-mata harus menampilkan unsur informasi. Pertama, harus memiliki aspek perilaku, yakni berusaha mengajak masyarakat ikut Pemilu dengan baik dan benar secara damai. Kedua, mengandung unsur perubahan sosial. Ketiga, bisa memberikan proses edukasi kepada masyarakat.
Lima tahun kemudian, Pemilu 2004, adalah Pemilu dalam karakter industri kampanye. Yakni, suatu pemilihan langsung yang salah satu pegas utamanya digerakkan teknologi industri budaya populer, khususnya lewat televisi multikanal. Maka, seluruh unsur personal calon presiden, baik kemampuan oral maupun bahasa tubuh, akan dihadapkan dengan kemampuan daya hidupnya dalam industri budaya populer. Contoh, kemampuan berbicara efektif untuk dicuplik di program berita televisi atau dalam kemasan iklan, talkshow, maupun pereristiwa yang diliput televisi.
Era budaya popular lewat televisi ini melahirkan karakteristik khusus, yakni, bahwa hiburan popular, ideologi, ekonomi, politik dan kerja institusi sosial serta negara, secara alamiah dan fungsional bekerja membaur dan saling menghidupi di layar televisi. "Politik adalah show business," kata Neil Postman, seorang pedagog dan kritikus media. Politik adalah bisnis pertunjukan! Guy Debord, dalam The Society of the Spectacle, menyebut masyarakat mutakhir, "masyarakat tontonan". Dalam "masyarakat tontonan", citra, kesan, dan penampilan luar adalah segalanya. Ia perlu dikemas agar memikat masyarakat. Ingat, politik citra adalah politik kemasan!
Saluran budaya pop menjadi sarana komunikasi antara elite politik dan massa. Budaya pop, politik, dan komunikasi politik mengalami konvergensi (bertemu) satu sama lain. Misalnya, kampanye politik sudah lumrah melibatkan artis pop, musik pop/dangdut, dan program televisi dipenuhi dengan politisi "artis" pop. Politisi yang "serius" pun (seperti tentara dan kyai!) harus berhadapan dengan sorotan yang terus-menerus dari media pop atas kinerja pribadi dan politiknya.
Gejala ini bukanlah baru. Dalam Politics and Popular Culture, Street (1997) melukiskan genre politik ini sebagai "soal penampilan" (a matter of performance). Politik memiliki kaitan yang erat dengan budaya pop. Permainan di depan pemirsa televisi menjadi bentuk seni pertunjukan. Menurut Street, politik sebagai budaya pop adalah menciptakan khalayak. Orang yang akan tertawa dengan lelucon, memahami kecemasan, dan berbagi harapan dengan politisi, baik media pop maupun politisi menciptakan karya fiksi pop yang menggambarkan dunia impian rakyat.
Tak dapat dimungkiri, tiap tanda itu tumbuh dari kultur sebuah bangsa atau masyarakat. Tak berlebihan kiranya, meski banyak orang belajar di Amerika Serikat atau Eropa, namun jika membuat iklan untuk Indonesia, lupakanlah teori orang AS, lupakan TV AS. Garin telah membuktikan bahwa iklan yang membumi, atau representasi dari sosialkultural masyarakat setempat, akan mudah diterima.
Ketika Megawati dikritik banyak pihak sebagai feodal, kurang pintar dan lain-lain, dengan tegas Garin mengatakan Megawati akan menang (dalam Pemilu 1999). Dari mana? Culture studies, menunjukkan bahwa pada masa transisi, perempuan lebih dipilih ketimbang laki-laki. Pada orang desa, ketika ibu pergi, laki-laki lebih memilih perempuan untuk menjaga rumah. Tapi ia hanya hidup di masa transisi.
Dalam dua seri artikel opini Kompas bertajuk “Megawati Opera Sabun I dan II” (Mei 2002) Garin mencoba memprediksi penokohan Megawati di tengah drama politik Indonesia. Yakni, lewat salah satu kajian cultural studies yang mulai populer, mencoba membandingkan drama politik dan citra tokoh politik seperti layaknya dramaturgi dan penokohan opera sabun. Mengingat opera sabun adalah bukan wilayah hampa, kepopulerannya merefleksikan psikologi komunal masyarakat terhadap inpian model-model kepahlawanan, konflik, ketertindasan hingga harapan.
Citra Megawati – setelah dikalahkan Abdurrahman Wahid di parlemen - yang lemah dan tertindas serta mengedepankan tertib hukum alias damai adalah model tokoh dalam Opera Sabun, yang menjadikannya populer. Namun, ketika Megawati menggantikan kedudukan Gus Dur menjadi presiden, Garin melihat sosok Megawati sebagai politikus yang tidak langsung memotong dan membongkar. Ia cenderung hati-hati, dan kompromi terhadap konflik.
Enam bulan sebelum kampanye Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pemilu 2004, Garin datang ke rumahnya di Cikeas. Ia ditanya, kira-kira akan menang atau tidak? Garin yakin SBY akan menang. Karena secara culture studies, tokoh-tokoh lawan politik lainnya sedang menurun. Itu bukan soal karena ia sedang disingkirkan oleh Taufik Kemas.
Kini Garin, bersama Sukardi Rinakit dan Franky Sahilatua, mendukung Sri Sultan Hamengkubuwpwno X, Raja Jawa dari Yogyakarta. Dalam acara pisowanan ageng atau deklarasi kesediaan maju menjadi presiden 2009, Sultan, dibuat seperti di lapangan Ikada, Sultan jalan seperti Soekarno naik panggung. Ini case budaya kita yang kalau dianalisis dengan ilmu komunikasi, kita bisa tertawa terbahak-bahak dan mengolok-olok diri kita luar biasa.
Rupanya kreasi Garin dan kawan-kawan itu menuai protes. “Mas Garin, Sultan iki sing ojo mboten-mboten toh. Kok malah mlaku lan dadah-dadah, ya mbok diitung mas Garin, antara orang yang suka Sultan jalan dadah-dadah dengan orang yang sok intelektual,” ujar Garin menirukan pemrotes yang umumnya kalangan orang tua Jawa.
Masih seputar iklan yang mengambil sosialkultural masyarakat setempat. Kali ini, iklan di pilkada Sumatera Utara. Gubernur Sumatera Utara keluar menjadi pemenang. Coba kita simak iklan yang dibuat kawan-kawan Garin. Teksnya seperti ini. “Kuntilanak naik motor, yang mbonceng kepalanya gundul, main fisik kau.”
Kalau kita bandingkan dengan iklan Obama sungguh ibarat Jaka Sembung naik ojek alias “Nggak nyambung Jek!” Kita mengetahui karakter masyarakat Sumut dan juga calon gubernur yang gemar berolok-olok. Menang dengan olok-olok seperti itu sungguh hanya terjadi di Sumut khususnya atau Indonesia umumnya.

New Tribal Voters
Mari kita lihat bahwa dalam sepuluh tahun ini, komunikasi politik seharusnya belajar, ada peta baru di dalam iklan dan kontrak politik di Indonesia. Dan kita bisa menemukannya. Tapi celakanya, kita selalu mengambil model dari luar dan menerapkannya begitu saja. Dan komunikasi politik dalam sepuluh tahun terakhir ini harus memiliki laboraturium politik untuk mengkaji itu semua.
Ketika pada 1998 VAB akan membuat iklan, Garin melakukan riset, atas bantuan USAID, ke beberapa provinsi. Apa yang dinamakan partisipasi pemilih itu kompleksitasnya sangat tinggi. Tampaknya, kita mengalami apa yang disebut the new tribal, suku-suku baru. Menurut politik aliran, wilayah rural dan urban hampir 60% terjadi perubahan ini. Perubahan tidak hanya menyangkut wujud, tapi gaya hidup, ruang publik berubah. Agriculture dan industri berubah.
Karena itu, ketika Taufik Kiemas (suami Megawati) bertanya, bagaimana cara “memotong” SBY, di tengah berubahnya karakteristik pemilih. Garin menjawab, sangat sulit. Karena kita tidak punya pengalaman politik untuk memotong suara-suara independen, di mana apabila politik aliran dan politik kesetiaan mengalami perubahan yang dahsyat sekali. Kita mengalami quantum leap yang cepat sekali.
Lompatan karakter pemilih Indonesia yang bernama politik aliran itu cepat sekali.
Para konsultan kampanye, harus mendapatkan peta baru keindonesiaan dalam perilaku-perilaku ini. Misalkan, wilayah ibu-ibu, sangat komplek sekali. Bagaimana ibu-ibu di desa sudah sangat berbeda dibanding 1998, misalnya. Karena itu, di tengah neo tribal, kalau kita tidak melakukan pemetaan yang betul-betul detail dan kompleks, kita akan ketinggalan. Ketika di Tanah Abang, VAB bikin iklan Pak Bendot, dengan iklan bendera itu. Iklan itu merupakan hasil riset di 29 provinsi. Mereka ditanya apa pengertian demokrasi, untuk masyarakat menengah ke bawah.
Apa jawaban mereka? Bukan yang berpendidikan. Mereka menjawab, demokrasi adalah demonstrasi. Mengapa begitu jawabannya? Rupanya mesyarakat melihat dan menilai mahasiswa yang demonstrasi ya identik dengan demokrasi. Ini hanya satu kasus saja, mengakibatkan sebuah lompatan yang sangat luar biasa.
Tanpa memahami peta baru keIndonesiaan, pembuat iklan akan mendapat masalah terutama dalam proses kratifnya. Program diterjemahkan dalam proses kreatif, itu tidak mudah. Dengan peta buta hasilnya hanya artificial. Misalnya soal iklan yang mengandung multikultur. Cara gampangnya, kreator lalu mencari anak punk dan orang Cina berbicara. Saya pilih partai X, atau saya dukung calon Y. Padahal iklan adalah transformasi yang di dalamnya ada banyak faktor. Iklan adalah buah dari akar-akar. Tapi di iklan-iklan kita buahnya ya akar itu. Akarnya ya akar itu. Padahal mengubah akar mengubahnya luar biasa sekali. Masalah gaya, bahasa tubuh.

Kebangsaan dan Keberagaman
Menjelang pemilu 2009 iklan politik kian marak. Ada yang memperkenalkan partai, ada juga yang memperkenalkan tokoh partai, bahkan orang yang bukan siapa-siapa mengaku calon pemimpin bangsa. Layaknya iklan sabun cuci ada yang menyatakan pilihlah saya atau partai kami. Mereka jeli memanfaatkan momen tertentu seperti hari kebangkitan nasional, kemerdekaan sampai lebaran dan Natal.
Para konsultan politik dan pembuat iklan politik kini kebanjiran order. Dalam era bisnis saat ini partai atau capres adalah raja yang harus dilayani. Tetapi tidak bagi Garin. Pasalnya, meski hampir semua partai memilihnya untuk mengam-panyekan partainya dalam Pemilu 2009. Namun, Garin hanya memilih yang punya prinsip.
“Tahun ini, adalah tahun degradasi kebangsaan dan keberagaman. Saya menawarkan di teve, bahwa saya akan mendukung calon yang punya komitmen pada kebangsaan dan keberagaman, tanpa bayar,” kata Garin di layar kaca sebuah televisi. Karena komitmen Sultan mendukung pluralisme dan kebersamaan, maka kini Garin berada di barisan Sultan.
Kita bisa meng-assest pada setiap pemimpin dilihat dari sejarah dan karirnya terhadap nilai itu. Sayangnya di Indonesia tidak ada pemimpin yang dari bawah. Kaderisasinya di partai politik payah. Kalau Anda seorang kandidat dan tidak mau mengunjungi daerah miskin padat penduduk. Anda akan dikritik banyak orang. Pertanyaan mendasar, ngapain datang ke wilayah kecil, miskin, tak ada suaranya. Itu dari sisi pemenangan suara. Tapi dari sisi pendidikan politik, kalau kita punya komitmen, maka kita datang. Karena setiap suara adalah warga negara. Setiap konsultan politik akan mengalami paradoks, tentang kemenangan dan apa yang ingin diraih sebuah bangsa.
Iklan pemilu harus dikerjakan dengan serius. Semua harus melalui hasil riset. Ditemukannya demokrasi dan rasa tidak aman, adalah hasil riset, bahkan sampai mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai ahli. Dan ternyata tujuan pemilu kala itu adalah lima hal. Multikultur, anti kekerasan, demokrasi, bukan sebuah ketakutan, dan publik di ruang umum. Lalu semua dijabarkan. Multikultur kan bukan hanya Cina dan Jawa. Ada ruang publik yang bisa dimanfaatkan bersama.
Kini, semua proses politik hanya instrumental. Hanya bicara soal teknis, tidak ada filsafatnya. Pemilu harusnya bagaimana mendeskripsikan Pancasila dan falsafahnya.
Kalau kita lihat politik SBY saat ini, tampaknya dia tidak pernah menyentuh nilai-nilai yang terlalu sensitive, misalnya ujian negara (UN) bagi siswa SMP/SMA, itu tidak akan pernah dia sentuh. Pada wilayah-wilayah sensitive agama, dia letakkan kepada orang lain. Semua diletakkan pada orang-orang yang harus bertempur semuanya. SBY adalah jenius pada perencanaan, defensive tapi bagus.
Kalau kita lihat enam bulan belakangan ini. Keputusan-keputusan penting adalah memberikan kompensasi pada wilayah tiang-tiang politik, ekonomi, dan massa. Tentu dilakukan dengan sangat lembut dan terbatas. Siapa yang gajinya paling tinggi, tentu menteri keuangannya. Keputusan 20% (APBN untuk pendidikan) boleh diputuskan tapi peraturan pemerintahnya belum. Wilayah lama ditinggalkan tanpa meninggalkan konflik dan wilayah baru ditata dengan keseimbangan lagi. Seorang pesaing yang baik, harus tahu benar kejeniusan orang, kita belajar sekaligus melihat aspek-aspek, kejeniusan adalah lompatan tapi tidak sempurna. (Tri Agus Susanto Siswomiharjo)

Latar Belakang Sosiokultural
Iklan politik yang dibuat dan akan ditayangkan di media-media Indonesia tidak bisa serta merta mengadopsi pakem-pakem sebuah iklan politik dalam terminologi memperbandingkan (comparisons) atau memperlawankan (contrasting) sambil melakukan serangan (attacking) kepada lawan-lawan politik karena dirasakan tidak ‘terlalu’ etis secara sosial budaya.
Iklan politik yang dibuat untuk konteks konstituen Indonesia harus selalu memerhatikan faktor sosial budaya. Karena salah satu budaya Indonesia adalah paternalistik, maka jika seorang kandidat jabatan publik pada saat berkampanye melakukan perbandingan program dengan apa yang telah dilakukan pemerintah Orde Baru (ini hanya ilustrasi sebuah contoh saja) sambil menuding-nuding semua kesalahan Soeharto (kendati pun klaim-klaim itu benar), tetap saja si kandidat itu bisa dianggap sebagai orang yang tidak punya unggah-ungguh (sopan-santun) kepada orang tua.
Oleh karena itu, dengan alasan budaya sopan santun dan menghormati orang yang berusia lebih tua itu pula, Soeharto—yang kala itu menjadi penjabat Presiden RI menggantikan Presiden Soekarno menyusul penolakan MPRS atas pidato pertangggungjawaban Presiden Soekarno yang berjudul “Nawaksara,” pada tanggal 12 Maret 1967—tidak pernah secara tegas menguraikan apa saja kesalahan-kesalahan Soekarno. Namun Soeharto, seperti diuraikan dalam buku: “Soeharto: Ucapan, Pikiran dan Tindakan Saya,” justru melakukan apa yang diistilahkannya sebagai: “mikul dhuwur mendhem jero” (memikul tinggi-tinggi dan mengubur dalam-dalam).[i]
Dengan mengambil analogi di atas, berdasarkan latar belakang sosial budaya masyarakat Indonesia, kandidat yang beriklan tak akan dapat dengan leluasa melakukan pembeberan segala kelemahan lawan politik—dengan teknik comparisons dan contrasting—tanpa konsekuensi mendapatkan ‘tendangan balik’ dari khalayak konstituen yang berbalik tidak simpati kepada kandidat itu.
Mencermati buah pikiran Garin Nugroho, paling tidak terdapat beberapa faktor sosial budaya yang wajib diperhitungkan ketika kita akan membuat tayangan iklan politik di media-media Indonesia. Faktor-faktor itu adalah:
Perempuan Akan Dipilih di Masa Krisis. Saat Indonesia menderita krisis—menurut Garin Nugroho—seperti hampir dalam semua sejarah di dunia—kandidat perempuan akan memenangi kontestasi. Hal ini dilatarbelakangi oleh faktor sosiologis perdesaan, di mana jika desa sedang gagal panen, dan para bapak pergi mencari nafkah ke luar desa maka yang akan memegang tulang punggung perekonomian adalah ibu atau perempuan.


Gaya Berbahasa. Dalam berinteraksi sehari hari kita lebih banyak mengguna-kan bahasa tubuh (70 persen). Namun bahasa lisan juga memainkan peranan penting dalam membentuk pencitraan seorang tokoh atau kandidat. Mungkin fakta ini jarang dilihat. Ketika kandidat mengontraskan dirinya dengan posisi lawan dengan mengatakan ‘Inilah Tokoh Demokrasi’—Garin Nugroho yakin kandidat tersebut tidak akan menang. Mengapa? Dengan menyatakan diri sebagai lawan diametral terhadap posisi pesaing—dengan kata lain menggu-nakan ‘bahasa oposisi’—berarti telah keluar dari pakem budaya Indonesia. Karena sebagian orang Indonesia tidak suka istilah oposisi.

Ketokohan Patut Diperhitungkan. Garin Nugroho memberi “nasehat” kepada SBY perihal kasus Soeharto. Diperlukan sikap “diam” yang panjang jika ada pihak yang menanyakan sikapnya tentang Soeharto. SBY tidak perlu jadi pahlawan dengan berpolemik tentang penanganan kasus Soeharto. Jika SBY ingin menang dalam pemilu 2009, maka pertanyaan tentang Soeharto tidak perlu dijawab atau ditanggapi. Jika SBY membela Soeharto maka ia akan kehilangan suara dari golongan yang anti Soeharto. Tetapi kalau SBY setuju Soeharto diadili ataupun dikriminalkan maka ia akan kehilangan dukungan dari pihak pendukung Soeharto.

Berdebat Bukan Budaya Asli Indonesia. Budaya berdebat dalam pemilu di Indonesia dengan tujuan untuk memamerkan kepandaian bukanlah terambil dari khazanah budaya Indonesia. Garin Nugroho yakin bahwa perdebatan yang ditayangkan di media TV tidak akan berdampak psikologis luar biasa kepada khalayak pemilih dalam menentukan pilihannya. Untuk konteks Indonesia, kepandaian “bersilat lidah” dari seorang calon pemimpin tidaklah signifikan menentukan kemenangan dalam kontestasi. Pemimpin yang bertipe “mengalah” justeru biasanya akan menang.

Memperolok Diri Sendiri. Alih-alih membesarkan diri dengan mengatakan kita lebih hebat dari pihak lawan justru simpati akan mengalir jika kandidat berani mengolok-olok diri. Jurus memperolok diri justru ampuh membuat orang lain memilih kandidat yang bersangkutan. Gaya komunikasi memperolok diri cenderung membangkitkan impresi kepada pemilih bahwa kandidat seperti itu adalah rendah hati dan memiliki kecerdasan emosional tinggi. Namun dalam literatur Barat, tak satu pun tesis yang menganjurkan untuk ‘mengecilkan’ diri sendiri dalam rangka mendapatkan simpati pemilih.

Khazanah budaya Indonesia sangat kompleks. Menzalimi orang lain akan membuat sang penzalim sangat cepat menuai petaka yang berakibat turunnya pamor dan tumbangnya sang penzalim. Namun jika yang ‘dizalimi’ adalah diri sendiri dengan jalan mengolok-olok diri maka hasilnya akan sungguh dahsyat. Simpati dan suara publik akan mengalir kepada kandidat yang melakukan praktik mengolok-olok diri.

Postur dan Laku Tokoh. Postur dan tindak tanduk seorang kandidat dapat membuat perbedaan dalam benak pemilih. Sebagai contoh, Sultan Jogjakarta sebagai Raja Jawa tidak elok berjalan cepat. Ketika Garin Nugroho ‘menyetel’ gaya berjalan Sultan dengan gaya jalan bergegas seperti Obama, maka orang-orang (Jawa) di wilayah Jogjakarta dan sekitarnya melakukan protes karena Raja Jawa tidak boleh berjalan cepat seperti itu.

Contoh lain di Jogja, ketika Sultan akan naik panggung lalu diatur supaya ia melambaikan tangan kepada rakyatnya. Ternyata orang-orang tua di sana tidak bersetuju alias protes bahwa Raja Jogja tidak boleh melambai-lambaikan tangan seperti itu. Raja tidak boleh berjalan tergopoh-gopoh. Gaya Sultan berjalan harus seirama dengan ritme musik gamelan.

(Topan Redda Hasanuddin)