Senin, 28 April 2008

Tradisi Psikologi sosial Little John...

TRADISI PSIKOLOGI SOSIAL

selama beberapa tahun Mary Anne Fitzpatrick telah mengembangkan sebuah garis penghubung dari riset dan teori dalam hubungan di dalam keluarga. Kemudian Ascan Koerner dan Mary Anne Fitspatrick memperluas teori ini meliputi keluarga secara keseluruhan. Hasil dari teori ini menyajikan sebuah terminologi yang menjabarkan type keluarga yang berbeda dan menjelaskan perbedaan di antara type type keluarga tersebut.
Sebagaimana sebuah teori psikologi sosial pembahasan ini berlandaskan pada type-type keluarga yang mana anggota keluarga berpikir sebagai individual tentang keluarga. Mengikuti panduan dari teori psikologi dari ranah ini, koerner dan fitzpatrizk menekankan pada berpikir sebagai skema, atau secara lebih khsusus disebut Relational schemas. Skema relasi anda mencakup pengetahuanmu tentang dirimu, orang lain, dan relasi yang pernah kamu ketahui terkait dengan pengetahuan tentang bagaimana berinteraksi dalam suatu relasi. Pengetahuan ini mencakup gambaran tentang hubungan yang berdasar pada pengalamanmu sendiri yang kemudian memandu perilakumu. Sebuah skema adalah satu set menori yang diorgansisir . kamu menggunkannya di saat berinteraksi dengan orang lain setiap orang punya pengalaman berbeda, sehingga skema relasinya selalu berbeda pula.
Skema relasi anda diorganisasi ke dalam berbagai level dari umum ke khusus termasuk pengetahuan tentang social relationship, yang didalamnya terdapat pengetahuan tentang type-type hubungan secara umum dan secara khusus. Dengan demikian , skema keluarga mencakup : (1) apa yang kamu ketahui tentang hubungan secara umum; (2) apa yang kamu ketahui tentang hubungan keluarga sebagai sebuah type atau cara ;(3) apa yang kamu ketahui tentang hubunganmu dengan anggota keluarga yang lain.
Interaksimu dengan anggota keluarga yang lain pada waktu tertentu akan langsung dipandu oleh skema spesifik kamu, kemudian keluarga kamu, dan skema yang bersifat umum.dengan kata lain ketika kamu dan saudara kamu berinteraksi, kamu menanggapinya dengan pengetahuanmu dengan hubungan hubungan yang bersifat khusus. Intinya tiap orang punya karakter. Jika , skema itu tidak bekerja, kita akan kembali pada pengetahuan umum bagaimana seharusnya anggota keluarga berperilalu. Jika gagal lagi, kita akan menanggapinya dengan pengetahuan secara umum.
sebagaimanaseperti pemikiran individu tentang keluarga. mekeluarga seperti pemikiran individu-individu
asumsinya, sepanjang masa kecil saudaramu kau dan saudaramu membangun hubungan yang tertutup. Dan perilaku kalian secara bersama sama berada pada skema spesifik tentang suiatu hubungan. Skema ini berisikan sejumlah penglaman yaang dibagi bersama angtara kamu dan sauadaramu. Bayangkan, ketikam saudaramu keluar dari perguruan tinggi dan kemabli ke rumah pada mujsim panas kamju akan menghabiskan waktu bersamanya seolanajang waktu tapi dia sedikit membagi perhatian pada kamu dengan katab lain skema kamu sebelumbnya tidka bekerja lagi dan kamu mestiu memikirkan cara2 baru berinteraksi. Kamu sebaiknya membuat putusan terhapap bagaimana membveri respon berdasart pada skema keluarga secara umum. Sehinnga keputusan kamui untuk mengambil hubungan keluarga jauh pada apa yang kamu lihat padaa keluarga lain.
Kelanjutan dari contoh di atas, barangkali saudaramun akan segera menikah dan pindah ke tempat lain. Kamu hanyapunya sedikit kesempatan untuk beroinyteraksi selanjutnya, tahun 2 berikitunya dia akan kembaiu ke kota mu untuk reuni keluarag, tapiu kamu tidak tau lagi memberi respon kepadanya, sejak kamu merasa sudah mengenalnya. Kamu harus mengikiuti aturan aturtan etika sosial yang bersifat umum termasuk keramahan, dan kesopanan di dalam membangun suatu relasi yangb ersifat negoisasi.
Mengacu pada teori inio, komunikasi keluarag tidak aacak . tapi berpola berdasarakan skema skema khusus yang menentukan anggiota keluarag berkomuniasi denga yang lain. Skema ini berisikaan pengetahuan tentang (1) bagaiamnan kedelatan keluarga. (2) kadar individualitas di dalam kelaurag, (3) faktor faktor eksetranl di dalam kelauyrag termasuk petrtemana , jarak geografis, pekerhaaan, dan perhatian yang ada di luar unit keluarga.
Berkiatan dengam penegathuan ini, skema keluarga berisiskan hal2 dari orientasi hingga komunikasi. 2 hal yang mendominasi adalah conversatio orientauon , dan conformity orientation. Keluarga yang punya skema percvakapan, yang tinggi , akan akan menghabiskan banyak waktun untuk berkomunkasi sebaliknya, keluarga skema pembicaran yang rendah tidak mneghabiskan banyak waktu untukm ebrkomuniasi.
Keluargadengan sekma kenyamana yang tinggi, cdenderung membangunotoritas tremasuk posisi orang tua. Sebaliknya kelaurag dengan sekam conformity yang rendah cenderung indivisdual. Polampola komunikasi kelaurag anda akan bergantung pada posisi skema skema yanga da di dalma dua type oriantreasi ini.
Variasi skema akan mencipatakn type keluarag yang erbeda . fitpatrizk dan kawan kawan mengidentidfikasi 4 tema (1) konsensual (2) pluratristik (3) protektif) (4) kelaurga bebas. Kebanayakan kelaurag punay type type yang ditentukan oleh bagaiamna mereka menggunakan waktu ruang dan energi din dalam cara mereka mengekspreiskam perasaan dan membagi dfiolosioi yangb sama tentang pernikajan. Type type perniakan aha ada la 1) ntardional, (2) merdelka n(30 terpisah terkait dengan funsi yang egbrbeda.
Tyope pertama dari jkelaurga adalah konsensual kebnnayakkan keluargba, punya percakapan dan kenaytamapam yang tinggi kelaurag konsusla punay banayak waktu untuk berbicara, tetapi otiritas kelauarga khususnya oran tua akan banyak membuat keputusan kep;autusan, kleluarga ini selalu menekeankan pada komuniaksi terbuka di mana otoriata sorang tua sangat jelas. Orang tua akan mendengarkan dwengan baik semua keingina anakanya, kemudian membuat keputusan dan menjelaskan pada anak anaknya, apa upaya yang nhartu dialkkukan serta penjhelasan yang ada di balim, keputusan iytu.
Ortu di dalam kelaurag konsensual cenderung tradsional di dalma orienatsi keluarag. Ini bermakna bahwa mereak sangatb konbesvisonla di dlama memandang perakwinan. Mereka juga menempatkan nilai dalam stabilotas dan realsi peran dalam kesehariannya. Mereka sanagt bergantung dan membagiu berdama seluruh hubunagn hubngannya. Meskipun mereka tidak begitu tgeas terhadap poelanggaran, mereak tidak menghindari konflik. Mengacu fitparik dkk seoarn g iostri yang tardisoinal aka memasang anma suaminya dan dilelatkkan di belakang namanya. Sehingga pasangan itu punya perasaan yang sangat kuat terhadap suatu hubungan dan mereka akan saling membgi ruang dan waktu. Mereka akan mencoba untuk bekerja di luar dari standar skedul waktu dan mereka mengahabiskan banyak waktu bersama dan mungkin saja mereka tidak memiliki ruang yang terpisah dalam aktivitasnya.
Data riset ini menunjukkan bahwa pada pernikahan type tradisional terdapat tidak banyak konflik disebabkan kekuasaan dalam pengambilan keputusan di hasilkan oleh norma norma yang telah dibentuk.
Type keluarga yang kedua adalah keluarga yang memiliki tingkat percakapan yang tinggi akan tetapi memiliki tingkat kompromi yang rendah yang disebut sebagai type pluralistik. Pda type ini kita akan memiliki banyak batasan dalam melakukan percakapan akan tetapi setiap orang akan memutuskan untuk dirinya sendiri pada akhirnya tindakan apa yang yang diambilkan berdasarkan pembicaraan itu. Para orang tua tidak merasa perlu mengontrol anak anak, keluhan, pandangan yang dievaluasi dari berbagai masukan dan setiap orang memiliki peran dalam pengambilan keputusan di dalam keluarga.
Para orang tua dari type keluarga pluralistik ini cenderung mempertahankan teory ini sebagai hal yang disebut sebagai indipendent, mereka biasanya agak kaku, terkait pandangan mereka tentang perkawinan. Sebagai penganut paham indipendent suami dan istri tidak saling memperdulikan satu sama lain dan cenderung untuk melahirkan anak anak yang berpikir indioenden juga.
Ada banyak konflik dalam type perkawinan indipenden dan pasangan sering bersaing untuk siapa yang paling berkuasa di rumah tanga menggunakan banyakm teknik persuasuif dan sering mengabaikan arguemn pasangannya.seperti kelompok tradisionla, penganut indipendent juga sangat eksperional, mereka merespon satu sama lainnya melalui petunjuk nonverbal dan mereka biasanya saling memahami satu dengan yang lainnya secara baik, yang mana menjelaskan kenapa mereka sangat menghargai nilai nilai komunikasi terbuka.
Type ketiga dari keluarga adalah Protective adalah keluarga yang memiliki tingkat percakapan yang rendah , tapi memilki tingkat kecocokan yang tinggi ada banyak kepatuhan namun sangat sedikit komunikasi. Para orang tua pada type keluarga pluralistik ini tak dapat melihat mengapa mereka harus banyak meluangkan waktu untuk membicarakan sesuatu yang baik, walaupun mereka memberikan kepada anak anak sebuah penjelasan untuk apa kebijakan mereka. Untuk alasan ini sungguhpun para orang tua cenderung mentypekannya sebagai sesuatu yang tercerai berai. Di situ individu individu terlihat seperti menjadi ambivalen untuk hal hal yang berhubungan tentang tugas dan perhubungannya. Mereka mungkin saja memiliki sebuah konvensi tentang pandangan dari sebuah pernikahan. Akan tetapi mereka tidak terlalu saling bergantung dan tidak berbagi banyak hal. Fitzpatrick menyebut separates ini sebagai “emotionally divorced” (emosi perceraian) mereka memiliki opini mereka masing masing dan dapat menjadi sebuah pertengkaran. Akan tetapi konflik dalam type hubungan ini tidaklah pernah lama karena separates dapat mengakhiri konflik dengan cepat. Sesungguhnya mereka rupa rupanya tidak dapat untuk menyelaraskan tindakan mereka dalam waktu yang cukup lama untuk terus terus menerus berada pada sebuah konflik.
Dan type keluarga yang terakhir adalah adalah type yang memiliki tingkat percakapan yang rendah dan tingkat kecocokan yang rendah yang kita sebut sebbagai Laisez-faire (kebebasan) anggota keluarga dari keluarga ini sebenarnya tidak begitu peduli apa yang dilakukan oleh anggota keluarga lainnya dan yang pastinya mereka tidak mau banyak membuang waktu untuk membicarakannya. Orang tua pada keluarga ini menjadi bingung, di dalam orientasinya, yang berarti mereka tidak punya skema yang sama di mana mereka memulai operasinya. Mereka bisa saja menjadi pembauran dari type keluarga separate dan indipenden atau beberapa kombinasi lainnya.
Semua type perkawinan atau keluarga di atas jawabannya bisa ya bisa tidak sebab menurut Fitzpatrick meski satu type keluarga cocok bagi seseoarng tetapi belumlah tentu bisa cocok dengan seoarng yang lainnya.
N SOCIAL PENETRATION THEORY (TEORY PENETRASI SOSIAL)
Pengungkapan diri telah menjadi sesuatu tema yang penting dalam teori komunikasi pada tahun 1960 dan 1970. Teory penetrasi sosial hadir untuk mengidentifikasi proses dari peningkatan pengungakapan dan keintiman dalam sebuah hubungan dan keterwakilan sebuah teori yang berkesinambungan dalam sejarah intelektual dari teori relationship.
Dipacu oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor, teory penetrasi sosial di set dari pergerakan sebuah tradisi panjang dari sebuah investigasi ke dalam pengembangan relasi. Para investigator pada awal awal pengembangan dari teori penetrasi sosial ini berfokus pada kebiasaan individu dan motifasi-motifasinya.
Untuk memulai penjelasan dari teori penetrasi sosial kita harus membayangkan diri kiat sebaga sebuah bola, di dalam bola tersebut disi oleh segala sesuatu dia bisa saja hal hal yang berhubungan dengan kita. Pengalaman kita, pengetahuan, sifat,ide ide, pemikiran dan perbuatan. Informasi tersebut tersimpan di dalam bola bagaimanapun ini bukanlah sebuah kumpulan campur aduk, tapi di atur secara sedemikian rupa pada sekitar inti bola. Dekat dari pusat kita dan jaauh dari sisi luar ataupun sisi yang dapat dilihat atau dideteksi. Ini merupakan sesuatu yang lebih dekat dari hal yang bersifat private bagi kita.
Altman dan Taylors yang mendasari teory originalnya dari pemikiran yang popular pada Tradisi Psikologi sosial menganggap proposisi ekonomi yang membuat manusia untuk membuat sebuah putusan nberdasarkan pada biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang didapatkan. Dengan kata lain jika sesuatu itu akan sangat banyak membutuhkan cost maka kita akan berpikir dua kali untuk melakukannya. Namun sebaliknya jika hasilnya sangatlah menguntungkan kita mungkin akan tetap melangkah maju meskipun harus mengeluarkan biaya. Setiap keputusan merupakan hasil pertimbangan dan perimbangan dari biaya yang akan dikeluarkan dan keuntungan yang akan didapatkan. Ketika kita mengaplikasikan prinsip ini ke dalam interaksi manusia kita akan melihat sebuah proses yang kenal debagai social exchange (pertukaran sosial).
Di dalam teori pertukaran sosial interaksi manusia mirip dengan inteksi ekonomi kita akan mencoba untuk meminimalisir pengeluaran dan memaksimalkaan keuntungan. Diaplikasikan pada penetrasi sosial kita akan membuka informasi tentang diri kita ketika biaya yang perbandingan antara cost dan revenue acetable (dapat diterima) bagi kita.
Mengacu pada Altman dan Taylor hubungan kemitraan tidak hanya menilai reward dan cost dari sebuah hubungan pada sebuah pemberian kesempatan akan tetapi juga menggunakan informasi yang mereka dapatkan untuk mempredeksikan cost dan rewardnya di masa yang akan datang.
Almant dan Talyor memasukkan 4 bagian dari relational development. : (1) Orientasi (2) explorasi pertukaran affektive (3) pertukaran afektive (4) pertukaran stabil. Orientasi : terdiri dari komunikasi impersonal di mana pengungkapan hanya pada informasi yang bersifat umum . Explorasi Pertukaran afektive di mana pergerakan lebih dalam ke arah pengungkapan diri pertukaran afektive pusat pada evaluasi dan kritik perasaan pada level yang lebih dalam. tingkatan ini tidak akan masuk lebih dalam kecuali jika pasangan memahami subtansi dari reward merupakan pasangan dsari cost pada tingkat awal. Pertukaran stabil merupakan tingkat keintiman yang tinggi dan mempean bagi pasangan untuk mempredeiksikan antara satu dengan yang lain tindakan dan respon secara baik.
Teori original dari penetrasi sosial ini telah menjadi sesuatu yang penting yang berfokus pada perhatian kita pada sebuah pembangunan hubungan sebagai sebuah proses komunikasi , akan tetapi ini tidak dapat diaktualisasikan dengan baik pada pengalaman dari hubungan kita pada kehiudpan keseharian.
Saat ini teori penetrasi sosial ini mulai consist pada penetrasi sosial adalah merupakan sebuah siklus , proses dialektika. Ini disebut sebagai siklus disebabkan karena ini merupakan cara kerja sebuah siklus maju mandur. Dan disebut dialektika karena karena ini mempengaruhi management dari sebuah tarik menarik yang tak pernah berakhir antara publik dan pribadi.