Jumat, 09 Mei 2008

THE CONVERSATION CHAPTER 6 Little John Eight Edition

Tradisi Psikologi Sosial
Teori psikologi sosial mengkonsterasikan diri pada hal hal yang mempengaruhi kebiasaan kita dalam berinteraksi. Dua tema besar yang dimunculkan dalam tradisi ini pada literature ini. Litertaruture yang pertama berfokus pada kondisi di mana suatu individu mengatur ketidak tahuan atau ketidakpastiannya pada orang lain yang terdiri atas bagaiamana ia mendapatkan informasi tentang orang lain, bagaimana ketidakpastian dan kecemasan berhubungan antara satu dengan yang lain, dan bagaimana ketidakpastian mengurangi proses hal hal yang berhubungan dengan kebudayaan.

Tema yang kedua adalah kelaziman pada psikologi sosial bekerja pada pembahasan yang melibatkan pengorganisasian, kordinasi dan hal hal yang berhubungan dengan kebiasaan dalam berinteraksi.

Memanajemen Ketidak-pastian dan Kecemasan
Charles berger dan William Gudykunst menjelaskan bahwa pada bagian ini merupakan garis penyambung kita dalam hal memndapatkan informasi tentang orang lain, kenapa kita melakukan hal tersebut , dan hasil apa yang akan kita dapatkan ketika melakukan hal tersebut. Dengan kata lain pada teori ini berfokus pada cara manusia untuk memonitoring lingkungannya dan untuk mengetahui lebih jauh tentang dirinya dan orang lain melalui interaksi. Teory berger ini disebut sebagai Uncertainty Reduction Teory (URT) (teori untuk mengurangi ketidak pastian) dan yang kedua dirumuskan oleh Gudykunst kawan kerja Berger yaitu Anxiety Uncertainty managemen (AUM) ( teori managemen kecemasan dan ketidak-pastian).
URT teori ini lebih banyak membahas tentang proses dasar mengenai bagaimana kita menambah pengetahuan kita tentang rang lain ketiak kita bertemu dengan orang asing, kita mungkin memiliki keinginan yang kuat untuk mengurangi ketidak tahuan kita tentang orang tersebut, seperti pada situasi di mana kita cenderung tidak tahu tentang kemampuan yang dimiliki orang lain dalam mengkomunikasikan target-targetnya , rencananya, bagaimana dia merasakan saat-saat itu, dan apa yang digemarinya.
Berger memberi Tips tentang bagaimana cara mendapatkan informasi dari orang lain. Dengan beberapa strategi di antaranya yaitu : Passive Strategies (Strategi Pasif) adalah pengamatan di area mana suatu kebutuhan dari pengamat untuk melakukan sesuatu dalam rangka mendapatkan informasi. Interactive strategy menisbahkan secara langsung proses komunikasi kepada orang lain.
Baiklah untuk lebih jelasnya saya akan membahsa satu persatu unsure dari Paasive strategy yang pertama kita mengenal adanya reactivity searching di sini individu telah melakukan pengamatan dan benar benar melakukan sesuatu reaksi pada suatu situasi yang sama.
Kemudian ada yang dikenal sebagai Disinhibition Searching ini adalah passive strategy yang lain di mana orang melakukan pengamatan pada situasi informal di mana mereka kurang dapat melakukan self monitoring dan bersikap alami atau tidak dibuat buat.
Sedangkan interaktiv strategi itu sendiri adalah hal yang memuat pemeriksaan dan pembukaan diri. Yang penting dari strategi ini adalah bagi kita bisa menambahkan informasi karena jika kita membuka sesuatu dari diri kita maka orang lain juga akan membuka dirinya juga.


Manajemen Kecemasan Dan Ketidak-Pastian
William Gudykunst menambahkan hasil kerja Berger dalam hal manajemen kecemasan dan ketidak pastian, hal yang terpenting dari teori ini , terutama dalam hal melihat kecemasan dan ketidak-pastian pada situasi komunikasi antar budaya, di telah menemukan bahwa semua kebudayaan mencari cara untuk mengurangi ketidak pastian dalam hal melakukan sebuah hubungan, akan tetapi mereka merupakan suatu entitas yang amat berbeda. Perbedaannya dapat diterangkan dari perbedaan budaya konteks tinggi dan budaya konteks rendah. Budaya konteks tinggi adalah suatu pemahaman yang langsung menginterpretasikan suatu kejadian. Sementara budaya konteks rendah adalah suatu pemahaman yang memandang pada isi pesan verbal secara eksplisit. Budaya yang termasuk konteks tinggi seperti jepang yang menyadarkan diri pada isyarat non verbal dan informasi untuk mengetahuilatar belakang seseorang dalam rangka mengurangi ketidak-pastian atau kesimpang siuran . berbeda dengan Negara inggris yang merupakan termasuk Negara yang memiliki budaya konteks rendah yang mana orang-orangnya mencoba melakukan pertnyaan mendasar seperti pengalaman, kebiasaan, dan kepercayaan.
Proses dari pengurangan ketidak-pastian antara satu orang dengan orang lainnya dari dua kebudayaan yang berbeda beperpengaruh pada masuknya banyak variable dalam teori ini. Ketika kita terkoptasi dengan kebudayaan kita sendiri dan kita berpikir orang lain berasal dari group lain, kita mungkin saja merasakan banyak atau sedikit kekhawatiran dan ketidak-pastian kita akan bertambah.

Accomodation Theory
Teori ini merupakan satu dari teori yang paling berpengaruh darin teori ilmu komunikasi. Dikembangkan oleh Howard Giles. Accommodation theory menjelaskan bagaimana dan kenapa mengatur kebiasaan kita dalam berkomunikasi yang mengacu pada aksi yang dilakukan oleh lawan bicara kita. Giles menjelaskan lebih lanjut biasanya para pelaku komunikasi sering memperhatikan mimic, atau kebiasaan lainnya . ini dinamakan convergance atau hadir secara bersamaan lawannya adalah Divergance atau hadir secara satu persatu atau perbagian. Hal ini terjadi ketika seorang pembicara membesar-besarkan perbedaan mereka.

Interaction Adaption Theory
Pada teori akomodasi menempatkan dasar-dasar teorinya untuk mengidentifikasi varian typedari akomodasi dan yang ada korelasi dengan itu. Tapi pada kejadian in I terdiri dari bagian-bagian yang lebih kompleks lagi dari sebuah proses adaptasi di dalam melakukan interaksi. Topic dari teori adaptasi ini yang dikemukakan oleh Judee Burgoon mencatat bahwa para komunkator memiliki sebuah jenis dari Interaksional sinkroni .
Seperti yang dikatakan Burggon ketika kita mulai melakukan komunikasi dengan orang yang lain, kita memiliki sebuah pemikiran kasar tentang apa yang akan terjadi. Ini disebut sebagai Interaction position tempat di mana kita memulainya. Hal ini ditentukan oleh beberapa factor yang mana teori ini disebut sebagai RED yang merupakan singkatan dari Requirements (kebutuhan) Expectations (pengharapan) dan Desires (hasrat). Requirement (kebutuhan) adalah sesuatu yang membuat kita ingin berinteraksi, dia ibarat system tubuh yang membutuhkan asupan makanan , atau ia seperti terminology sosial dari pemenuhan kebutuhan untuk berafiliasi, menjalin persahabatan, atau sampaim pada hal hal yang lebih menarik dalam sebuah interaksi.
Expectations merupakan acuan kita untuk memprediksikan apa yang bakalan akan terjadi. Seperti contoh jika kita tidak mengenal seseorang dengan begitu baik, maka kita akan memberlakukan norma-norma sosial, aturan aturan umum dalam berinteraksi akan tetapi jika kita telah mengnalnya dengan baik maka apa yang kita lakukan terhadapnya berdasarkan hubungan pengalaman kikta dengannya meski harus melanggar norma –norma sosial yang bersofat normative dalam kasus ini tidak ada masalah selama kita tidak menyenggol persaannya. Sementara Desire adalah terjadinya sesuatu sesuai dengan yang kita inginkan.

Expetancy Violations Theory
Seperti pada teori adaptasinya Burgoon dan kawan kawan telah menjelajahi jalan di mana orang bereaksi ketika pengharapan kita dihalangi. Melihat dari teori Burgoon ini ketika kita melakukan hubungan dengan orang lain kita memilki pengharapan tentang sifat atau kebiasaan orang dalam berinteraksi didasarkan pada norma sosial. Pengarapan itu bisa saja kebiasaan non verbal yang dapat terlihat seperti , kontak mata, jarak dan posisi tubuh.
Asumsi yang umum adalah ketika pengharapan itu kita dapatkan pada orang lain kebisaan dari orang lain itu akan kita nilai sebagai suatu yang positif , akan tetapi jika tidak sesuai dengan pengharapan kita maka kita menilai sifatnya sebagai seuatu yang negative. Namun menurut Burgoon pernyataan bahwa asumsi di atas tidak selamanya benar, bisa saja hal – hal yang melanggar justru menjadi sesuatu yang disukai, ini dikarenakan kadang kadang suatu pelanggaran memberi gambaran pada perhatian kita tentang sifat orang lain, dan kita dapat mempelajari sesuatu yang positive dari situ.